Iran Tidak akan Berlutut di Hadapan AS

Kamis, 25/04/2019 09:55 WIB

Tehran, Jurnas.com - Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan Teheran akan mengekspor minyak mentah dalam jumlah yang diinginkan, dengan menyatakan bahwa upaya Amerika Serikat (AS) untuk menghapuskan ekspor minyak Iran akan sia-sia.

Dalam pidatonya di depan sekelompok pekerja di Teheran pada kesempatan Pekan Buruh, Ayatollah Khamenei mengatakan negara Iran telah membuktikan bahwa mereka akan memecahkan kebuntuan.

Menyoroti kegagalan permusuhan terhadap Iran selama empat puluh tahun terakhir, Ayatollah Khamenei mengatakan, AS kini telah berfokus pada masalah ekonomi untuk menyakiti Iran tetapi Negeri Para Mullah tidak akan pernah bisa bertekuk lutut menghadapi "Setan Hebat".

Pemimpin juga memperingatkan bahwa kebijakan musuh musuh tidak akan terjawab karena negara Iran tidak akan tinggal diam dalam menghadapi plot.

Menjelaskan pengurangan ketergantungan Iran pada ekspor minyak sebagai peluang, Pemimpin Iran mengatakan peluang seperti itu akan digunakan untuk ketergantungan lebih lanjut pada kemampuan internal.

"Meskipun sanksi membuka jalan bagi masalah dalam kasus-kasus tertentu, mereka akan menguntungkan negara jika mereka ditangani dengan benar dan logis," Ayatollah Khamenei.

Pemimpin Ayatollah Khamene mengatakan pengurangan ketergantungan Iran pada ekspor minyak memberikan kesempatan untuk lebih mengandalkan kemampuan internal.

Pemimpin mengatakan materialisasi ekonomi perlawanan akan menetralisir plot rezim Amerika dan Zionis mengenai ekspor minyak dan masalah ekonomi lainnya.

Ayatollah Khamenei juga menolak klaim AS dan rezim Zionis bahwa mereka hanya menentang pendirian Republik Islam, dengan mengatakan permusuhan mereka ditujukan pada bangsa Iran, karena Republik Islam didasarkan pada rakyat.

Pemimpin menegaskan kembali perlunya menyusun rencana untuk meningkatkan barang-barang buatan Iran, dinamika di tempat kerja, dan ekonomi perlawanan untuk memperkuat martabat nasional dan mengembangkan kekebalan terhadap keputusan yang dibuat oleh orang luar.

Pada Senin (22/4), Gedung Putih mengatakan, Presiden AS Donald Trump telah memutuskan untuk tidak mengeluarkan kembali keringanan terkait sanksi terhadap negara-negara yang mengimpor minyak Iran ketika keringanan berakhir pada awal Mei.

Pada Mei tahun lalu, Washington secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir multilateral dengan Iran yang terutama menjamin penjualan minyak Iran dengan imbalan sejumlah konsesi oleh Iran dan pencabutan sanksi AS terhadap negara itu.

Teheran dan pihak-pihak lain dalam perjanjian itu, termasuk negara-negara Eropa, tetap dalam kesepakatan itu. Sebelumnya, AS telah mengeluarkan keringanan sanksi bagi delapan pembeli utama minyak mentah Iran.

TERKINI
Bertepatan Hari Pers Internasional, 57 Pemimpin Redaksi Deklarasi ICEC Luhut Tegaskan Tanpa Nikel RI Pasar Mobil Listrik Amerika Terpuruk KPK: Kuasa Hukum Gus Muhdlor Kirim Surat Penundaan Pemeriksaan DPR Dukung Rencana Jokowi Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online