Selasa, 23/04/2019 21:05 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) KH As`ad Said Ali menegaskan, ancaman people power yang digembar-gemborkan sejumlah pendukung Paslon 02 Prabowo-Sandiaga Uno tak mungkin terjadi.
"Mungkinkah people power terjadi? Jawabannya, tidak mungkin. Karena persyaratannya belum terpenuhi," ujar KH As`ad Said Ali, Selasa (23/4/2019).
Kiai As`ad yang juga mantan Wakil Ketua Umum PBNU menjelaskan, ada sejumlah syarat yang memungkinkan terjadinya people power. Namun syarat-syarat itu tak terjadi di Indonesia saat ini.
Pertama, adanya krisis ekonomi yang menyengsarakan rakyat. Kekurangan dan kelangkaan bahan makanan, harga membumbung tinggi, serta krisis bahan bakar.
Kedua, krisis politik yang mengakibatkan pemerintahan tidak berjalan. Gangguan keamanan yang masif dan aparat keamanan di luar kendali.
Ketiga, krisis kebudayaan sehingga pranata sosial tidak berfungsi. Ketidakpatuhan sosial secara masif, timbulnya revolusi sosial-budaya, hilangnya identitas bangsa, dan runtuhnya semangat kebersamaan dalam masyarakat.
Namun, kata Kiai As`ad, apa yang terjadi sekarang hanyalah kesalahpahaman soal hasil pemilihan presiden (pilpres) yang oleh KPU belum selesai dihitung semuanya.
"Karena kalau sudah dihitung dan data berbeda, bisa dicocokkan. Kalau terjadi perbedaan bisa diselesaikan secara musyawarah sesuai dengan jati diri bangsa," jelasnya.
"Kedua capres adalah tokoh berkepribadian, berintegritas, terhormat, serta mencintai dan dicintai rakyatnya," papar Kiai As`ad.