Sabtu, 20/04/2019 20:16 WIB
Ankara, Jurnas.com - Rusia telah meminta China untuk bekerja sama dalam mengembangkan pelabuhan dan fasilitas lainnya di kawasan Arktik.
"Rusia ingin bekerja sama dengan China untuk membangun jalur pengiriman Kutub Utara," kata Duta Besar Rusia untuk Tiongkok Andrey Denisov kepada South China Morning Post.
Rusia menguasai sekitar 50 persen dari total garis pantai Arktik dan berupaya untuk menambah lalu lintas laut di wilayah tersebut.
Moskow telah membangun pelabuhan baru dan fasilitas infrastruktur lainnya untuk meningkatkan pengiriman kargo yang melintasi Kutub Utara yang juga dikenal sebagai "Rute Laut Utara".
Kritik Washington, Putin dan Xi Mengeluarkan Pernyataan Bersama
Situasi Medan Perang Memburuk, Presiden Zelenskiy Batal Tinggalkan Ukraina
Biden Terapkan Tarif Baru Mobil Listrik China untuk Lindungi Manufaktur AS
Denisov juga mengatakan bahwa negosiasi pasokan gas Rusia ke China melalui rute Power of Siberia Two sudah mencapai tahap lanjut.
"Sejauh ini hampir semua proses sudah selesai. Hanya harga yang belum kami sepakati," kata Denisov.
"China sebagai pembeli membutuhkan gas dan sumber jangka panjang yang andal. Rusia jelas jawabannya," sambungnya.
Proyek Power of Siberia One, yang juga dikenal sebagai "Rute Timur", diperkirakan selesai pada 10 Desember dan akan mentransfer 38 miliar meter kubik gas ke China setiap tahunnya.
Namun, rencana ambisi Beijing di Arktik serta perannya yang meluas telah menimbulkan kekhawatiran dari negara-negara Arktik lainnya serta para pencinta lingkungan.
Keyword : Pengiriman KargoArktikChinaRusia