"Headline" New York Post Berujung Boikot

Senin, 15/04/2019 09:30 WIB

New York, Jurnas.com – Asosiasi Pedagang Yaman-Amerika mengumumkan boikot terhadap tabloid The New York Post, setelah surat kabar tersebut menampilkan foto pembakaran World Trade Center (WTC), disertai kutipan dari politisi Muslim AS asal Partai Demokrat, Ilhan Omar yang menyebut tragedi 11 September itu bukan serangan teroris.

“Kami mendukung kebebasan berbicara, tapi kami tidak akan menerima hasutan kekerasan terhadap Muslim,” tegas sekretaris dewan direksi untuk asosiasi Debbi Almontaser dilansir dari Daily Mail pada Senin (15/4).

“Apa yang dilakukan New York Post membahayakan kehidupan Muslim Amerika dan orang kulit berwarna,” imbuh dia.

Diketahui, halaman depan The New York Post minggu lalu juga menampilkan kutipan politisi Demokrat Minnesota kepada Dewan Hubungan Amerika-Islam.

Dia menggambarkan serangan teroris pada 2001 silam di WTC sebagai aksi sabotase yang dilakukan oleh beberapa orang.

Karena itu, para pedagang yang tergabung di dalam asosiasi mendesak agar surat kabar tersebut meminta maaf kepada Omar dan komunitas Muslim-Amerika.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump juga me-"retweet" sebuah video yang dimaksudkan untuk menunjukkan anggota kongres membuat pernyataan bersama dengan pijakan berita tentang pesawat yang dibajak.

“Kami tidak akan pernah lupa,” cuit Trump.

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati