Sejarah Kelam Finlandia, Negara dengan Jumlah Bunuh Diri Tertinggi

Minggu, 14/04/2019 13:01 WIB

Jakarta, Jurnas.com – Di balik kesuksesan Finlandia mengamankan predikat negara paling bahagia di dunia, ternyata negara Nordik tersebut menyimpan sejarah kelam.

Menurut statistik resmi internasional, Finlandia pernah menjadi negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi kedua di dunia, di belakang Hungaria.

Ada banyak penyebab, di antaranya iklim yang gelap, cuaca dingin, dan kondisi kota yang suram dan berantakan pasca perang dunia.

Namun itu tinggal cerita lama. Profesor Timor Partonen dari Institut Nasional Kesehatan dan Kesejahteraan mengatakan pemerintah bertekad tidak menjadikan berbagai faktor tersebut sebagai alasan untuk terus terpuruk.

“Jika Anda mengalami depresi di tempat manapun di dunia, Anda akan menanggung risiko bunuh diri serupa. Saya pikir hubungan sosial dan seberapa bersedia Anda mencari bantuan dan menerima bantuan merupakan hal terpenting di sini,” kata Partonen dilansir dari AFP.

Angka bunuh diri pun terus menurun di Finlandia. Kunci kesuksesan itu berkat dorongan kesehatan masyarakat selama satu dekade, untuk meningkatkan perawatan dan dukungan bagi mereka yang berisiko, serta mendorong media melaporkan masalah ini lebih bertanggung jawab.

“Sekarang lebih mudah untuk membicarakannya jika Anda mengalami depresi misalnya, dan lebih mudah untuk dirawat dan mendapatkan perawatan yang memadai juga,” jelas Partonen.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat bunuh diri Finlandia sekarang tertinggi ke-22 di dunia, lebih rendah dari Amerika Serikat, dan satu tempat lebih tinggi dari Australia.

Namun hingga hari ini, banyak orang Finlandia masih menggambarkan diri mereka sebagai pendiam dan rentan terhadap melankolis. Mereka juga mengakui terkadang masih menyimpan kecurigaan pada keramaian publik.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya