Pengkhianat Pancasila dan Demokrasi di Malaysia

Sabtu, 13/04/2019 13:36 WIB

Jakarta - Pencoblosan surat suara di Malaysia dinilai sebagai bentuk pengkhianatan terhadap Pancasila dan Demokrasi di tanah air. Siapa pelaku pengkhianatan tersebut?

Demikian disampaikan politisi Partai Bulan Bintang, Ahmad Yani, di Jakarta, Sabtu (13/4). Menurutnya, tindakan pencoblosan surat suara pasangan capres nomor urut 01 dan caleg Davin Kirana itu sebagai pelecehan terhadap Pancasila.

"Pengkhianatan terhadap Pancasila. Selama ini mereka bilang saya Pancasila, tapi mereka juga yang menghianati," tegas mantan Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PPP itu.

Hal itu menanggapi adanya video terkait pencoblosan surat suara untuk pasangan Jokowi-Ma`ruf Amin di Bandar Baru Bangi, Malaysia. Selain itu, surat suara yang tercoblos juga untuk caleg Partai Nasdem Davin Kirana yang merupakan putra dari Dubes Malaysia, Rusdi Kirana.

Yani menegaskan, kejahatan terhadap pesta demokrasi lima tahunan tersebut harus ditindak tegas. Menurutnya, penghianatan demokrasi tidak bisa dibiarkan.

"Ini bentuk pengkhianatan terhadap demokrasi. Kejahatan ini tidak bisa dibiarkan dan harus segera ditindak," tegasnya.

Diketahui, Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Fritz Edward Siregar membenarkan adanya temuan kecurangan berupa penyelundupan surat suara yang telah tercoblos.

"Panwaslu Kuala Lumpur sebagai penemu dan kami well informed. Kami meminta KPU melakukan evaluasi kinerja. Sebab terbukti PPLN tidak melaksanakan tugas dengan benar," kata Fritz, saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (11/4).

TERKINI
Jessica Alba Jadi Komando Pasukan Khusus di Trigger Warning Tinggalkan Dunia Modeling, Bella Hadid Ungkap tak Perlu Pasang Wajah Palsu Pangeran William Beri Kabar Terbaru tentang Kesehatan Kate Middleton Hati-hati, Meski Marah Cuma 8 Menit Bisa Berisiko Kena Serangan Jantung