Anggaran Miliaran Dolar Dipangkas, China-AS Lanjutkan Proyek Kereta Api

Jum'at, 12/04/2019 23:10 WIB

Kuala Lumpur, Jurnas.com - Malaysia melanjutkan proyek kerera api yang bernilai miliar dolar Amerika Serikat (AS) setelah berbulan-bulan melakukan negosiasi dengan China Communications Construction Company (CCCC) dan keinginan China menurunkan biayanya hingga sepertiganya.

Biaya dua fase pertama dari jalur tersebut dikurangi dari 65,5 miliar ringgit Malaysia ($ 15,9 miliar) menjadi 44 miliar ($ 10,6 miliar), kata Kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan.

Malaysia mengatakan pihaknya menyambut baik penandatanganan perjanjian tambahan antara Malaysia Rail Link dan CCCC, kontraktor utama, yang akan membuka jalan untuk pembangunan kembali kereta api sepanjang 688 km itu.

"Pengurangan ini pasti akan menguntungkan Malaysia, dan meringankan beban pada posisi keuangan negara itu," tambahnya. Rincian lebih lanjut dijadwalkan akan diumumkan pada hari Senin.

Kereta listrik ini dirancang untuk menghubungkan ibukota Malaysia dengan kota-kota di timur dan timur laut semenanjung itu, dan didukung oleh pinjaman dari China, disebut-sebut sebagai "pengubah permainan" ekonomi mantan Perdana Menteri Najib Razak.

Para kritikus mengatakan itu menguntungkan China lebih dari Malaysia. China sedang membangun pelabuhan laut dalam di pantai timur Malaysia dan jalur kereta api adalah penghubung utama dalam Inisiatif Sabuk dan Jalannya.

Najib digulingkan dalam pemilihan umum hampir setahun yang lalu di tengah kemarahan publik atas tuduhan melakukan kesalahan di dana negara, 1MDB.

Proyek ECRL dihentikan oleh administrasi baru tidak lama setelah itu karena terlalu mahal. Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan dia khawatir biaya pembangunan akan membuat negara itu berhutang budi selama satu generasi.

TERKINI
Tembus Semifinal, Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda Sahroni Apresiasi Polda Metro Ungkap Mayat dalam Koper: Hukum Maksimal Pelaku PME 2024, OCBC NISP Hadirkan David Foster, Josh Groban, hingga Afgan Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana, Bahas Relokasi Warga Gunung Ruang