Inggris Diberi Perpanjangan Waktu Enam Bulan di Uni Eropa

Kamis, 11/04/2019 15:10 WIB

Brussels, Jurnas.com – Para pemimpin Uni Eropa memberi tenggat waktu enam bulan kepada Inggris untuk meninggalkan blok tersebut. Perpanjangan itu lebih lama dari yang diajukan oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May sebelumnya.

Dikutip dari Reuters, kesepakatan puncak pemimpin Uni Eropa di Brussels pada Kamis (10/4) dini hari menghasilkan keputusan untuk mencegah Inggris berpisah dari Uni Eropa tanpa kesepakatan.

Sementara May sedang berjuang untuk membangun dukungan di parlemen, guna memenuhi persyaratan penarikan yang disepakati dengan Uni Eropa tahun lalu.

Salah satu pemimpin Uni Eropa yang setuju menunda kepergian Inggris ialah Kanselir Jerman Angela Merkel. Dia bersikeras tidak memaksa Inggris keluar tanpa kesepakatan. Dan dikatakan, tidak pernah ada keraguan bahwa May akan mendapatkan perpanjangan.

Namun hal sebaliknya diutarakan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron. Dalam pertemuan berjam-jam itu, dia membujuk pemimpin Uni Eropa untuk tidak menahan Inggris lebih lama hingga tahun depan.

Macron memandang, membiarkan Inggris tinggal di Uni Eropa merisiko merongrong proyek integrasi Eropa, yang merupakan salah satu kebijakan utama.

Akhirnya, hasil pertemuan menyimpulkan bahwa Inggris memiliki waktu enam bulan sebelum 31 Oktober untuk pergi dari Uni Eropa, dengan syarat May menggelar pemilihan pada 23 Mei untuk mengembalikan anggota Inggris ke Parlemen Eropa pada Juli mendatang.

Inggris juga dituntut berjanji untuk tidak mengganggu pengambilan keputusan penting Uni Eropa, sebelum Brexit.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya