PWNU Jatim Merasa Terluka, Bendera NU Dipakai Sandi Kampanye

Minggu, 07/04/2019 13:05 WIB

Surabaya, Jurnas.com - Warga Nahdlatul Ulama (NU) merasa terluka akibat penggunaan bendera Nahdlatul Ulama (NU) dalam kampanye pemilihan presiden yang dilakukan Cawapres Nomor urut 02 Sandiaga Uno.

Bahkan Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Timur, Marzuki Mustamar dengan keras mengecam ulah Sandiaga tersebut. Ia menyebut luka ini sangat membekas dan sulit diobati.

"Saya tidak rela dunia akhirat. Apalagi di dalamnya ada PAN, PKS yang terang-terangan menolak tahlilan, ziarah kubur, diba`an, manakiban, tawasulan dan tradisi NU lainnya," ujar Marzuki.

Hal ini disampaikan saat menghadiri kegiatan Turba dan konsolidasi organisasi NU zona Madura, di Pondok Pesantren Miftahul Anwar, Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Sabtu, 6 April 2019 malam.

Sebelumnya, Sandiaga diketahui menggunakan bendera NU saat berkampanye di Stadion Semeru, Kabupaten Lumajang, Kamis, 4 April 2019.

Marzuki mengatakan, bendera NU adalah simbol ahlussunnah wal jamaah, sehingga tidak boleh sembarangan digunakan oleh kelompok yang menentang NU dan punya niat untuk menghancurkan NU dan Indonesia.

Ia khawatir, jika ini dibiarkan, maka di kemudian hari bendera NU bisa jadi digunakan untuk kebatilan. Apalagi ada paslon capres yang terang-terangan didukung oleh kelompok salafi wahabi, kemudian simbol yang dipakai, bertentangan dengan wahabi. Hal itu yang dimaksud kebatilan. 

"Saya kawatir mereka berkhianat kepad NU dan Hadratus Syaikh Hasyim Asy`ari, Hadratus Syaikh Kholil bin Abdul Latif Bangkalan, Hadratus Syaikh Wahab Hasbullah," kata Marzuki.

Aksi Sandi ini sebelumnya juga telah menuai reaksi keras dari, PCNU Lumajang. Bahkan PCNU Lumajang juga melayangkan Nota Keberatan atas kejadian ini.

TERKINI
Masih Seksi di Usia 61 Tahun, Demi Moore Dipuji Putrinya Rumer Wilis Perselisihan Hukum antara Jamie Spears dan Britney Spears Terus Berlanjut Presiden Joe Biden Beri Penghargaan Bergengsi untuk Michelle Yeoh Jewel Tampilkan Karya Seni dalam Balutan Gaun Perak Iris van Herpen