AS Sanksi Perusahaan Minyak Venezuela

Minggu, 07/04/2019 08:20 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Departemen Keuangan Amerika Serikat memasukkan perusahaan-perusahaan dan kapal-kapal terkait Venezuela ke babak baru sanksi untuk meningkatkan tekanan pada pemerintah Maduro.

Kedua perusahaan yang beroperasi di sektor minyak Venezuela dituduh mengirimkan minyak ke Kuba, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan. Satu kapal milik salah satu perusahaan juga ditunjuk.

Sementara itu, Departemen Keuangan juga menunjuk 34 kapal milik Petroleos de Venezuela SA (PDVSA), sebuah perusahaan minyak milik negara Venezuela yang ditambahkan ke daftar hitam Amerika pada bulan Januari.

Sebagai hasil dari sanksi, semua properti dari entitas tersebut akan diblokir di Amerika Serikat.

"Kuba telah menjadi kekuatan yang mendasari memicu turunnya Venezuela ke dalam krisis," kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dalam sebuah pernyataan dilansir CGTN.

AS telah mengejar kebijakan sanksi ekonomi dan isolasi diplomatik terhadap pemerintah Venezuela untuk mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido. Pemerintahan Trump mengakui Guaido sebagai "presiden sementara" negara itu pada 23 Januari, beberapa hari setelah Presiden petahana Nicholas Maduro dilantik untuk masa jabatan kedua.

Sejak akhir Februari, Guaido telah bertemu dengan para pemimpin Kolombia, Brasil, Paraguay, Ekuador, dan AS, mengabaikan larangan perjalanan yang diberlakukan oleh Mahkamah Agung Venezuela. Dia kembali ke negara itu pada 4 Maret, dan sejak itu menghadiri rapat umum yang menyerukan agar orang-orang memprotes pemerintah Maduro.

Pada hari Selasa, pemerintah Venezuela menanggalkan Guaido dari kekebalan parlementernya, membuka jalan bagi penangkapan. Tiga hari kemudian, Guaido terlihat berbicara kepada kerumunan pendukung di Caracas, mengatakan negara itu sedang mengalami "transisi yang sulit."

Kelompok regional blok Lima yang terdiri dari sebagian besar negara bagian Amerika Selatan, Meksiko dan Kanada, telah menyatakan dukungannya untuk proses transisi damai melalui cara politik dan diplomatik tanpa menggunakan kekuatan.

Pekan lalu, Rusia mengirim dua pesawat militer yang membawa 100 personil ke ibukota Venezuela, Caracas. Pemerintah Rusia mengklaim mereka dikirim untuk melakukan pekerjaan pemeliharaan peralatan militer yang dipasok negara itu ke Venezuela beberapa tahun lalu.

TERKINI
Gelora Cap PKS sebagai Pengadu Domba: Tolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025