Pemerintah Libya Nyatakan Siaga Publik

Kamis, 04/04/2019 16:10 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah Libya yang didukung PBB menyatakan keadaan siaga publik, beberapa jam setelah tentara yang berbasis di timur mengumumkan rencana untuk bergerak ke barat untuk mengambil alih ibukota Tripoli.

Menyebut langkah itu provokatif, pemerintah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa itu tidak membantu mencapai konsensus, tetapi mengecilkan hati rakyat Libya dan mempermalukan semua pihak.

"Dengan kegigihan dalam mengadopsi sikap agresif ini, kami mengeluarkan instruksi dan menyatakan keadaan siaga publik untuk semua pasukan militer dan keamanan untuk mempersiapkan dan mencegah ancaman yang bertujuan untuk membuat kestabilan bagian negara kita," ujar Pemerintah dilansir CGTN.

Pemerintah Tripoli juga memperingatkan bahwa solusi militer untuk krisis hanya akan membawa kehancuran dan penderitaan bagi rakyat.

Sebelumnya pada hari itu, Ahmad al-Mismari, juru bicara tentara Libya, mengatakan bahwa tentara sedang bersiap untuk bergerak ke barat, khususnya Tripoli, dan mengambil alih wilayah itu.

Pengumuman Al-Mismari datang menjelang konferensi nasional yang disponsori PBB di Libya, yang diharapkan akan mengumpulkan banyak pihak Libya untuk mengakhiri krisis politik di negara itu.

Libya saat ini secara politik terbagi antara pemerintah barat dan timur, keduanya bersaing untuk mendapatkan legitimasi.

Negara Afrika Utara telah berjuang untuk melakukan transisi di tengah ketidakamanan dan kekacauan sejak jatuhnya rezim mantan pemimpin Muammar Gaddafi pada tahun 2011.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih