AS Harus Pilih antara Turki atau Teroris

Kamis, 04/04/2019 13:39 WIB

Ankara, Jurnas.com - Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay mengatakan Amerika Serikat (AS) harus memilih antara tetap menjadi sekutu Turki atau memihak pada teroris.

"Amerika Serikat harus memilih. Apakah negara itu ingin tetap menjadi sekutu Turki atau mempertaruhkan persahabatan kita dengan bergabung dengan teroris untuk merusak pertahanan sekutu NATO melawan musuh-musuhnya?" cuit Oktay di akun Twitter-nya.

Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan atas cuitan Wakil Presiden AS, Mike Pence yang mengatakan, Turki harus memilih apakah ingin tetap menjadi mitra penting NATO, atau melanjutkan pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.

"Turki harus memilih. Apakah dia ingin tetap menjadi mitra penting dalam aliansi militer paling sukses dalam sejarah atau ingin mengambil risiko keamanan kemitraan dengan membuat keputusan sembrono yang merusak aliansi @NATO kita?" kata Pence.

Pence juga menegaskan bahwa Washington menunda pengiriman peralatan dan material F-35 ke Ankara.

Turki bergabung dengan Program F-35 Joint Strike Fighter pada 2002 dan telah menginvestasikan lebih dari USD1,25 miliar dan juga memproduksi berbagai suku cadang pesawat untuk semua varian dan pelanggan F-35.

Menyusul upaya untuk membeli sistem pertahanan udara dari AS yang berlarut-larut tanpa hasil, pada 2017, Ankara memutuskan untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia.

Namun, keputusan Turki untuk mendapatkan S-400 menyebabkan hubungan dengan AS menjadi tegang secara signifikan.

Para pejabat AS menyarankan Turki membeli sistem rudal Patriot AS daripada S-400, dengan alasan bahwa armada Rusia itu tidak sesuai dengan sistem NATO, dan akan mengekspos F-35 terhadap kemungkinan bocornya informasi rahasia penting tentang jet itu.

S-400 adalah sistem rudal anti-pesawat jarak jauh Rusia yang paling canggih dan dapat membawa tiga jenis rudal yang mampu menghancurkan target termasuk rudal balistik dan rudal jelajah. (Anadolu)

TERKINI
Unggah Foto Dirinya Menangis, Instagram Justin Bieber Diserbu Penggemar Gara-gara Masalah Pita Suara, Jon Bon Jovi Anggap Shania Twain Adiknya Reaksi Taylor Swift saat The Tortured Poets Department Tembus 2,6 Juta Unit dalam Seminggu Disindir di Album TTPD Taylor Swift, Bagaimana Kabar Joe Alwyn Sekarang?