Sabtu, 23/03/2019 20:50 WIB
Indramayu, Jurnas.com - Indramayu saat ini sudah jadi lumbung beras skala nasional dengan produksi 1,8 juta ton. Kementerian Pertanian (Kementan) yakin bahwa produksi beras Indramayu bisa melebihi dari itu dengan sentuhan teknologi.
Demikian disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya dan Manusia Pertanian, Momon Rusmono yang mewakili Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Pondok Pesantren As-Salafiyah Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu pada Sabtu (23/3).
"Selama ini kita tahulah, Indramayu merupakan lumbung padi nasional. Tadi dijelaskan produksinya 1,8 juta ton. Nah ini sebetulnya masih ada potensi untuk lebih ditingkatkan dan diefisiensikan," jelas Momon.
Untuk meningkatkan produktivitas tersebut, Kementan mengucurkan alat mesin pertanian (Alsintan). Dengan alsintan, kata Momon, pengolahannya akan lebih cepat, efisien (murah) dan cenderung produk yang dihasilkan lebih baik.
BMKG Imbau Wisatawan Pantai Selatan Jabar-DIY Waspadai Potensi Pasang
Belasan Ribu Napi di Jawa Barat Dapat Remisi Lebaran
Tingkatkan Produksi, Kementan Motivasi Petani Gorontalo Manfaatkan Mesin Pertanian
Momon mencontohkan, yang dipanen dengan combine harvester dan yang dipanen dengan power tresher harganya lebih mahal combine. "Hampir beda seratus hingga tiga ratus perak," jelas Momon.
Selain itu, Kementan juga telah membangun saluran irigasi tersier, yaitu sebanyak tiga juta hektare. "Ada juga bantuan sarana dan prasarananya, seperti benih, pengendalian pupuk, termasuk kita optimalkan pendampingan dan pengawalan dan penimbunan petani itu sendiri," pungkas Momon.