Minggu, 17/03/2019 11:09 WIB
Bandung, Jurnas.com - Terjadinya Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK kepada Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) HM. Romahurmuzy di Surabaya pada 15 Maret 2019 memunculkan berbagai respon dari berbagai pihak, salah satunya dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Provinsi Jawa Barat.
Dalam konferensi pers yang disampaikan pada Sabtu, 16 Maret 2019 di Bandung, DPW PPP Jabar mengeluarkan pernyataan sikap, bahwa kejadian tersebut adalah musibah bagi PPP, oleh karenanya DPW PPP Jabar menyampaikan permohonan ma`af kepada seluruh jajaran pengurus PPP di semua tingkatan (DPC, PAC, dan PR), Kader, Caleg, Konstituen PPP, dan seluruh masyarakat Jawa Barat.
Ketua DPW PPP Jabar Hj. Ade Yasin, SH, MH, mengatakan bahwa PPP menghormati proses hukum yang sedang berjalan di KPK dan tetap berkomitmen dalam pemberantasan korupsi. Sesuai dengan komitmen PPP sebagai pelopor lahirnya KPK. Selain itu,juga mendukung dan merespon langkah cepat DPP PPP dalam menyikapi konstelasi yang terjadi.
Dalam menghadapi pemilu 2019, Hj. Ade Yasin menginstruksikan kepada seluruh jajaran pengurus dan kader partai harus tetap solid.
Penangkapan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Kemungkinan Dilakukan Klan Saingannya
Kata Eks Presiden La Liga usai Rumahnya Digerebek Polisi
Calon Doktor Hukum, Sahroni Ingin Meminimalisasi Kerugian Negara dari Kasus Korupsi
"Saya instruksikan kepada seluruh jajaran pengurus dan kader partai harus tetap solid, semangat, tetap berdo`a dan berikhtiar dengan melaksanakan konsolidasi untuk suksesnya Pileg dan Pilpres 17 April 2019," ujar Ade Yasin.
Politisi partai berlambang ka`bah ini juga menegaskan bahwa DPW PPP tetap tegar, semangat dan mandiri. "Kemandirian DPW PPP Jawa Barat dalam menyikapi peristiwa yang terjadi karena Jawa Barat terbiasa melakukan kerja-kerja politik secara mandiri, tidak tergantung kepada DPP apalagi orang per orang," bebernya.