Senin, 11/03/2019 06:20 WIB
Ethiopia, Jurnas.com - Ucapan belasungkawa terus mengalir atas jatunya masakpai Ethiopian Airlines dari Addis Ababa ke Nairobi jatuh pada Minggu (10/3). Sebanyak 157 penumpangnya tidak ada yang selamat.
Belum ada laporang menyebabjatuhnya maskapai model Boeing 737 MAX 8. Pesawat mirip Lion Air yang tertimpa bencana penerbangan lain di Indonesia tahun lalu.
Tak lama setelah lepas landas pada pukul 05:38 GMT, pilot melaporkan masalah yang secara tiba-tiba dan diberi izin untuk kembali ke bandara Bole ibukota Ethiopia.
Beberapa menit kemudian, komunikasi terputus dan pesawat pun tergelincir ke tanah dekat kota Bishoftu.
Para korban di antaranya, 149 penumpang dan delapan anggota awak termasuk Staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Semua korban itu berasal dari 35 negara.
Hanya berselang beberapa menit setelah kejadian yang mengerika itu, ucapan belasungkawa pun terus mengalir di seluruh platform media sosial.
Dalam sebuah posting di Twitter, kantor Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga para korban. Sementara pihak berwenang menyatakan Senin sebagai hari berkabung nasional.
Menurut laporang, sembilan orang Ethiopia tewas dalam kecelakaan itu.
Pengguna media sosial mengirimkan doa-doa mereka kepada keluarga dan korban "kecelakaan tragis", sementara yang lain masih menunggu kabar apakah kerabat mereka berada di pesawat itu atau tidak.
Salim Amin, putra jurnalis foto terkenal Mohamed "Mo" Amin, yang tewas pada 1996 saat Ethiopian Airlines jatuh di Komoro karena dibajak mengungkapkan belasungkawa yang tulus dan memuji rekam jejak keselamatan operator.
"Saya ingat ketika saya kehilangan ayah saya di # ET961," Amin, ketua Camerapix dan pendiri The Mohamed Amin Foundation, menulis.
"Tapi itu bukan kesalahan @flyethiopian yang luar biasa," tambahnya, ketika dia ingat Mo Amin yang meninggal ketika penerbangannya Ethiopian Airlines Penerbangan 961 dibajak dan jatuh ke laut.