China Tuding Dua Warga Kanada Rampok Rahasia Negara

Senin, 04/03/2019 22:05 WIB

Beijing, Jurnas.com - Pemerintah China menuduh dua orang Kanada yang ditahan bekerja sama untuk mencuri rahasia negara dan intelijen.

Mantan diplomat Michael Kovrig dan pengusaha Michael Spavor diringkus di China pada awal Desember menyusul penahanan kepala keuangan raksasa teknologi China Huawei, Meng Wanzhou di Kanada, yang menunggu ekstradisi ke Amerika Serikat (AS).

Kantor berita resmi China Xinhua mengutip pihak berwenang China yang tidak dikenal mengatakan Kovrig melanggar hukum Tiongkok dengan bertindak sebagai mata-mata dan mencuri rahasia negara dan intelijen dengan bantuan Spavor.

Dilansir dari Al Jazeera, dikatakan Kovrig sering memasuki Tiongkok menggunakan paspor biasa dan visa bisnis, dan memperoleh informasi dari Spavor, "kontak utamanya".

"Pihak berwenang menekankan bahwa Cina adalah negara yang diperintah oleh hukum dan akan dengan tegas menindak kejahatan yang sangat merusak keamanan nasional," kata Xinhua.

Baik Kovrig maupum Spavor tidak memiliki akses ke pengacara atau keluarga mereka sejak ditahan.

Namun Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lu Kang mengatakan China telah mengkonfirmasi kepada pihak Kanada dan bahwa penanganan kedua orang itu sesuai dengan hukum.

Tudingan itu disampaikan setelah Kementerian Luar Negeri China kembali mendesak Kanada membebaskan Meng, setelah pengacaranya menuntut pihak berwenang Kanada atas penanganan mereka atas penangkapannya.

"Kami mendesak Kanada untuk segera membebaskan Meng Wanzhou, membiarkannya kembali ke China dengan aman sambil memastikan hak dan kepentingannya yang sah dan dapat dibenarkan, dan tidak mengulangi kesalahannya," kata Lu Kang dalam konferensi pers reguler, Senin (4/3).

Meng yang ditahan di Kanada pada 1 Desember memicu kehebohan diplomatik dan sangat menegangkan hubungan Ottawa dan Washington dengan Beijing.

Meng keluar dengan jaminan dan tinggal di kediaman yang dimilikinya di Vancouver.

Ia dijadwalkan di pengadilan pada Rabu untuk menetapkan tanggal dimulainya proses ekstradisi. Mungkin beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun sebelum kasusnya diselesaikan.

Beijing menuduh Kanada dan Amerika Serikat (AS) melakukan upaya bermotivasi politik untuk menjatuhkan Huawei.

AS telah melobi sekutunya untuk memblokir Huawei dengan alasan keamanan nasional, dengan mengatakan undang-undang Tiongkok mengharuskan perusahaan untuk memberikannya intelijen pada klien asing kapan pun diminta.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih