Minggu, 03/03/2019 01:01 WIB
Algiers, Jurnas.com – Sebanyak 183 orang terluka dalam gelombang protes yang terjadi di seluruh Aljazair, pada Sabtu (2/3), pasca Presiden Abdelaziz Bouteflika berencana maju dalam pemilihan umum, untuk masa jabatan kelima.
Dikutip dari Reuters, puluhan ribu demonstran menuntut Bouteflika membatalkan rencananya dalam pemilihan April mendatang. Pasalnya, pria 82 tahun tersebut memiliki kondisi fisik yang sudah tidak bugar lagi.
Bouteflika memang belum mengumumkan akan maju kembali dalam pemilihan. Namun menurut perwakilannya, petahana telah menunjuk Abdelghani Zaalane sebagai direktur kampanyenya.
Sementara gelombang demonstrasi yang terjadi di sejumlah tempat di Aljazair telah dimulai minggu lalu. Namun pada Jumat (1/3) kemarin merupakan puncaknya, dengan jumlah pendemo terbesar.
Fraksi Demokrat Tolak RUU Kesehatan, Ibas Tegaskan Titik Berat Dua Poin
Kunjungi Taman Refugia Magetan, Ibas Dorong Gerakan Sadar Wisata
Demokrat Tindaklanjuti Kader yang Diduga Ancam Pejabat Pemprov Sumbar
Diketatui, Bouteflika menderita stroke pada 2013 lalu. Sejak saat itu dia hanya tampil beberapa kali di depan umum.
Karena itu tak heran jika rencananya maju dalam pemilihan memicu kebencian di kalangan warga Aljazair, yang percaya bahwa ia tidak cocok menjalankan negara penghasil minyak dan gas utama tersebut.
Manajer kampanye Bouteflika pada awal pekan lalu mengungkapkan, pengajuan pendaftaran resmi dilakukan pada Minggu (3/3) besok, yang merupakan batas waktu untuk kandidat.
Keyword : Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika Aksi Demo