Kamis, 21/02/2019 21:25 WIB
Sukabumi, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menanggapi impor jagung yang kembali disinggung calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, dalam lanjutan putaran kedua debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Hal itu disampaikan saat mengunjungi tempat memproduksi bahan bakar Biodisel B-100 di Balai Penilitian Tanaman Industri Penyegar, Badan Litbang Pertanian Kementan, di Sukabumi, Kamis (21/2).
"Jangan dipolitisai. Kita harus bangga dari impor 3,5 juta ton menjadi 180.000 ribu. Ini luar biasa. Ini tidak pernah terjadi selama 70 tahun terakhir," tegas Amran.
Amran meminta agar impor 180.000 ton jagung itu tak lagi digoreng untuk kepentingan politik. Sebab, Pemerintahan Jokowi-JK sudah berhasil menutup impor 3,5 juta ton lalu membalikkannya menjadi ekspor sebanyak 380.000 ton.
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru
Saksi Ungkap Acara Ulang Tahun Cucu SYL Dirembes ke Kementan
Potensi Swasembada Padi, Kementan Dorong Bulungan Terapkan Prinsip Bisnis
"Substansinya yang membanggakan adalah impor turun tajam. Data itu pelengkap. Hanya suplemen. Dulu impor 3,5 juta menjadi 100 ribu, kemudian ekspor 380.000 ton itu prestasi yang sangat luar biasa," seru Amran.
Itulah alasan pria yang dijuluki bapak jagung itu, tak terlalu mempersoalkan impor terbut. Baginya ekspor 380.000 ton itu adalah prestasi luas biasa.
"Impor 180.000 ton, tapi ekspor 380.000 ton. Mana yang lebih menderita dulu impor 3 juta dari sekarang?" tanya Amran yang langaung dijawab awak media, "Impor 3 juta."