Jum'at, 15/02/2019 23:33 WIB
Tuban, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menggelontorkan 30.000 hektare benih jagung di Tuban, Jawa Timur. Bantuan itu merupakan apresiasi pemerintah kepada Bumi Wali itu.
Bantuan itu diserahkan langsung Amran kepada petani jagung didampingi Bupati Tuban, Fathul Huda, Asisten Deputi Sekretariat Kabinet, Ida Dwi Nilasari dan Asisten Deputi Kemenko Perekonomian, Ilyas Payong di sela panen raya di desa Talu, Kecematan Motong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (15/2).
Sebelum proses penyerahan itu, Amran terlebih dalulu mengajak semua masyarakat tani Indonesia untuk bersatu mewujudkan kedaulatan pangan.
"Lihatlah di tempat ini, jagung berlimpah, bahkan belum usai memanen jagung sudah menanam kacang, luar biasa. Petani kita memang pekerja keras. Mari kita dukung dan menjaga jerih paya petani, jangan di politisasi apalagi mendiskreditkan hasil kerja keras petani kita," kata Amran.
Potensi Swasembada Padi, Kementan Dorong Bulungan Terapkan Prinsip Bisnis
Kementan Siap Gelar TOT `Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional`
Hakim Heran BAP Saksi Kasus SYL Bocor ke Pejabat Kementan
Amran menambahkan, saat ini Indonesia sudah swasembada jagung dari awalnya 3,6 juta ton pada 2014, kini Indonesia sudah ekspor jagung 2018 sebanyak 380.000 ton ke Philipina dan Malaysia, dan pada 2019 pemerintah menargetkan ekspor jagung meningkat, 500.000 ton.
"Semua itu dapat kita capai bila pemerintah dan masyarakat bersatu padu, membangun sistim usaha yang sehat," tegas Amran yang disambut tepuk tangan dari para petani.
Selain itu, pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu juga menyerahlan bantuan kepada santri milenial yang sejak pagi sudah menunggu di sekitar hektaran jagung.
"Pondok Pesantren bukan hanya mencetak ulama, tetapi kedepan pondok pesantren akan menjadi motivator pembangunan pertanian yang melahirkan usahawan dan petani modern," pungkas Amran.
Sekedar diketahui, selain bantuan bibit, Kementan juga pengering jagung (vertical dryer) kapasitas 10 ton/8 jam sebanyak 20 unit, traktor roda empat sebanyak 10 unit, traktor roda dua sebanyak 19 unit, cultivator lima unit, pompa air 31 unit, dan alat panen besar (combine harveater) 5 unit.