Selasa, 12/02/2019 11:29 WIB
Yaman, Jurnas.com - Bantuan makanan di sebuah gudang di Hodeidah, Yaman berisiko membusuk. Pasalnya jutaan rakyat Yaman tidak mampu mengakses ke gudang yang diduduku itu.
Silo Pabrik Laut Merah, yang terletak di kota pelabuhan barat Hodeidah, diyakini memiliki cukup gandum untuk memberi makan beberapa juta orang. Tapi wilayah itu tetap terlarang untuk organisasi bantuan selama berbulan-bulan.
"Biji-bijian Program Pangan Dunia yang disimpan di pabrik - cukup untuk memberi makan 3,7 juta orang selama sebulan - tidak dapat diakses selama lebih dari lima bulan dan berisiko membusuk," kata pernyataan bersama kepala bantuan PBB dan utusan khusus Yaman, Senin (12/2).
"Kami menekankan bahwa memastikan akses ke pabrik adalah tanggung jawab bersama di antara para pihak yang terlibat dalam konflik di Yaman," sambungnya.
Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah
Menteri Luar Negeri Iran Meremehkan Tetapi Tetap Selidiki Serangan Pesawat Tak Berawak
Pertamina Tidak Bergantung dengan BBM dari Timur Tengah
Hodeidah, dan gudang makanannya, berada di tangan pemberontak Houthi Yaman sejak 2014, ketika kelompok bersenjata itu melakukan pengambilalihan petak besar wilayah Yaman.
Langkah itu mendorong intervensi militer Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan sekutu pada tahun berikutnya atas nama pemerintah yang diperangi, memicu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Keyword : Konflik YamanBantuan YamanTimur Tengah