Selasa, 12/02/2019 06:13 WIB
Tehran, Jurnas.com - Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengancam akan menghancurkan kota-kota Israel di Tel Aviv dan Haifa jika Amerika Serikat (AS) menyerang Iran.
"AS seharusnya tahu bahwa kami akan menghancurkan Tel Aviv dan Haifa jika terjadi serangan militer terhadap kami," kata Jenderal Yadollah Javani, kepala biro politik Iran, menurut kantor berita IRNA.
Pernyataan itu langsung ditanggapi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada Senin (10/2) waktu setempat. Ia mengatakan, "jika Iran berani menyerang kota Israel, maka inilah terakhir kalinya Negeri Para Mullah memperingati revolusi Islam Iran."
"Saya tidak mengabaikan ancaman dari rezim Iran, tetapi saya juga tidak terintimidasi oleh mereka," kata Netanyahu dalam video berbahasa Ibrani.
Sederet Fakta Tentang Mahasiswa UCLA yang Ditangkap Polisi saat Memprotes Israel
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
"Jika rezim ini melakukan kesalahan besar dan mencoba menghancurkan Tel Aviv atau Haifa, itu tidak akan berhasil dan itu akan menjadi peringatan terakhir dari revolusi mereka yang akan mereka rayakan," sambungnya. (Al Jazeera)