Bangkrut, Maskapai Germania Batalkan Semua Penerbangan

Rabu, 06/02/2019 10:15 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Perusahaan penerbangan yang bermarkas di Berlin, Germania, mengajukan kebangkrutan dan membatalkan semua penerbangan yang sebelumnya telah direncanakan, Selasa (05/02) waktu setempat.

Maskapai dengan 37 pesawat ini telah terbang terutama rute liburan Mediterania, Afrika Utara, dan Timur Tengah bagi para pencari matahari Jerman dalam perjalanan paket, dan mengatakan mereka mengangkut lebih dari empat juta penumpang per tahun.

"Sayangnya, kami akhirnya gagal menyelesaikan upaya pembiayaan kami untuk memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek," kata direktur pelaksana Karsten Balke dalam sebuah pernyataan dilansir The National, Rabu (06/02).

"Kami sangat menyesal bahwa, sebagai akibatnya, kami tidak punya pilihan selain mengajukan kebangkrutan," tambahnya.

Perusahaan menyalahkan perkembangan tak terduga karena kekurangan uang tunai seperti kenaikan harga minyak yang curam selama musim panas tahun lalu dengan jatuhnya euro secara simultan terhadap dolar AS serta sejumlah besar layanan teknis yang dibutuhkan oleh armadanya.

"Kami sangat menyesali dampak langkah ini terhadap karyawan kami, yang telah melakukan yang terbaik untuk memastikan operasi penerbangan yang andal dan stabil," kata Balke.

"Saya berterima kasih kepada Anda semua secara pribadi dan dengan sepenuh hati. Saya meminta maaf kepada penumpang yang tidak dapat mengambil penerbangan Germania mereka sesuai rencana," tambahnya

Perusahaan yang telah melaporkan gangguan keuangan pada bulan Januari, mengatakan sudah mengajukan kebangkrutan dengan pengadilan Berlin pada Senin malam dan bahwa semua penerbangan dihentikan semalam.

Penumpang yang terkena dampak yang memesan sebagai bagian dari paket liburan diminta untuk menghubungi operator tur mereka untuk penerbangan pengganti.

"Sayangnya, untuk penumpang yang membeli tiket langsung dari Germania, tidak ada hak untuk transportasi pengganti karena situasi hukum saat ini," kata maskapai itu.

"Anak perusahaan perusahaan, Swiss Germania Flug dan Bulgarian Eagle, tidak terpengaruh," kata pernyataan itu.

Kebangkrutan operator kecil terjadi setelah Air Berlin, sebelumnya maskapai terbesar kedua di Jerman, bangkrut pada tahun 2017 setelah pemegang saham Etihad Airways menarik dana menyusul kerugian bertahun-tahun.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios