Sabtu, 26/01/2019 06:20 WIB
Washington - Alih-alih memulangkan pasukannya dari Suriah, Pemerintah Amerika Serikat (AS) malah kembali mengirimkan tentara tambahan ke wilayah yang dilanda konflik tersebut.
Dilansir dari Anadolu, pengirimin pasaukan tersebut kabarnya hanya akan membantu memberikan perlindungan kepada pasukan AS lainnya dan peralatan mereka selama proses penarikan diri dari negara itu di bawah arahan Presiden Donald Trump.
Seorang pejabat pertahanan mengkonfirmasi dengan syarat anonim, pada Kamis (24/1), menolak untuk merinci jumlah pasukan yang dikirim atau tujuan mereka dengan alasan keamanan.
Sumber lainnya menyatakan bahwa diperlukan lebih banyak pasukan untuk memastikan keamanan sebelum penarikan. Pentagon sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi soal langkah ini.
Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah
Menteri Luar Negeri Iran Meremehkan Tetapi Tetap Selidiki Serangan Pesawat Tak Berawak
Pertamina Tidak Bergantung dengan BBM dari Timur Tengah
Seorang juru bicara Departemen Pertahanan, Sean Robertson, mengatakan operasi Inherent Resolve sedang melaksanakan penarikan pasukan secara tertib dari timur laut Suriah.
"Jumlah pasukan akan naik-turun selama proses ini. Karena khawatir akan keamanan operasional, kami tidak akan membahas pergerakan pasukan atau jadwal yang spesifik," kata Robertson dalam sebuah pernyataan melalui email.
Ia mengatakan penarikan pasukan didasarkan pada kondisi operasional di lapangan, termasuk percakapan dengan sekutu dan mitra AS, dan tidak tunduk pada jadwal waktu yang sewenang-wenang.
Bulan lalu, Trump tiba-tiba mengumumkan rencananya untuk menarik 2.000 tentara Amerika dari Suriah, mengklaim bahwa koalisi pimpinan-AS telah berhasil mengalahkan kelompok teroris Daesh secara militer.