Jum'at, 25/01/2019 21:42 WIB
New York - Sekutu lama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Roger Stone ditangkap di Florida, Jumat (25/1.) Ia diringkus atas tuduhan membuat pernyataan palsu terkait dengan rilis email Partai Demokrat yang dicuri selama kampanye presiden 2016.
Tuduhan itu sekaligus menjawab spekulasi berbulan-bulan bahwa Stone didakwa sebagai bagian dari penyelidikan Penasihat Khusus Robert Mueller terhadap dugaan campur tangan Rusia dalam kampanye 2016 untuk membantu Trump mengalahkan Hillary Clinton.
Stone didakwa dengan tujuh tuntutan pidana, di antaranya berbohong kepada Kongres tentang pernyataan publik dan pengetahuannya tentang rencana Wikileaks untuk merilis email yang diretas.
Pengacara Stone, Grant Smith, tidak segera menanggapi permintaan komentar. Sementera, WikiLeaks, yang disebut sebagai "Organisasi 1" dalam surat dakwaan, tidak menanggapi permintaan untuk komentar.
Kasus Subversi Pemilu Trump Terhenti, Permasalahan Hukum Sekutunya Meningkat
Trump Habiskan Banyak Uang untuk Biaya Hukum; Biden Pimpin Penggalangan Dana
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
"Dakwaan itu tidak terduga, tetapi masih signifikan karena menuduh koordinasi antara Kampanye Trump dan WikiLeaks," kata Barbara McQuade, mantan Jaksa Agung AS untuk Distrik Timur Michigan.
Stone didakwa dengan satu dakwaan menghalangi persidangan resmi, lima dakwaan membuat pernyataan palsu dan satu dakwaan merusak saksi, menurut dakwaan. Tuduhan berkaitan dengan kesaksian Stone sebelum komite kongres menyelidiki Rusia dalam pemilihan presiden 2016.CNN, dalam video penangkapan itu, memperlihatkan tim FBI yang bersenjata lengkap membawa Stone pergi dari rumahnya dalam gelap sebelum pukul 6 pagi EST (1100 GMT) pada hari Jumat dan Stone menyerah tanpa masalah.