Venezuela Tarik Diplomat dari AS

Jum'at, 25/01/2019 17:10 WIB

Caracas - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, memutuskan menarik personel diplomatiknya dari Amerika Serikat (AS). Keputusan itu disampaikan sehari setelah mengumumkan negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Washington.

"Semua personel diplomatik di AS akan pulang pada Sabtu setelah penutupan kedutaan dan konsulatnya di negara itu," kata Maduro saat berpidato di ibu kota Caracas, Kamis (24/1) waktu setempat.

Washington menolak permintaan Maduro dengan mengatakan personil diplomatiknya akan tetap berada di Venezuela atas undangan pemimpin oposisi Juan Guaido.

Sebelumnya, AS meminta pemerintah di wilayah Barat untuk mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela dan menentang Maduro yang diakui secara internasional.

Hingga kini, banyak negara yang menyuarakan dukungan bagi Guaido yang menyatakan dirinya sebagai presiden Rabu berdasarkan Pasal 333 dan 350 Konstitusi Venezuela di tengah protes massa anti-pemerintah.

Deklarasi Guaido dengan cepat disambut AS, Kanada, dan beberapa negara Amerika Latin.

Maduro pertama kali menjabat pada tahun 2013 setelah kematian pendahulunya Hugo Chavez. Setelah dilantik awal bulan ini, presiden Venezuela akan memerintah untuk masa enam tahun lagi, hingga 2025.

AS sendiri sangat vokal mengkritik Maduro selama masa jabatannya, dan menunjukkan dukungan kepada Majelis Nasional sebagai sisa demokrasi terakhir.

TERKINI
Harapan Gencatan Senjata Menipis, Biden Bertemu Raja Yordania Rusia akan Praktikkan Skenario Senjata Nuklir Taktis dalam Latihan Militernya Militer Israel Serukan Palestina untuk Mengevakuasi Warga Sipil Rafah Israel Menggerebek Kantor Al Jazeera setelah Perintah Penutupan Stasiun TV Lokalnya