Guru TIK Jangan Giring Siswa Jadi Programer

Minggu, 20/01/2019 10:25 WIB

Jakarta – Guru mata pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dituntut agar selalu kreatif dan inovatif dalam menyiapkan metode pembelajaran di kelas, terutama pada materi pemrograman.

Pengamat sekaligus praktisi pendidikan Indra Charismiadji mengatakan, kendati belajar materi pemrograman, guru TIK tidak boleh menggiring siswa didik menjadi seorang programer. Pasalnya, hal itu hanya akan membatasi daya kembang anak.

“Walau mereka belajar buat program dan aplikasi, tapi jangan jadikan mereka sebagai programer,” ujar Indra pada Minggu (20/1) di Jakarta.

“Tujuan kita ini melatih daya inovasinya, supaya high order thinking skilli atau HOTS-nya itu muncul. Sehingga jangan sampai guru di kelas hanya mengajarkan program yang sama,” imbuhnya.

Indra mengatakan, siswa di masa depan tak cukup hanya dibekali satu keahlian. Teknologi yang terus berkembang menuntut siapapun memiliki skill yang multi-tasking. Sebab jika tidak demikian, maka pelan tapi pasti akan digantikan oleh robot.

“Coba lihat pekerjaan yang hanya single tasking seperti penjaga booth tol, sekarang sudah digantikan oleh mesin. Sebentar lagi teller bank. Manusia harus di-upgrade dengan pekerjaan yang belum bisa dilakukan mesin,” tegasnya.

TERKINI
Bertepatan Hari Pers Internasional, 57 Pemimpin Redaksi Deklarasi ICEC Luhut Tegaskan Tanpa Nikel RI Pasar Mobil Listrik Amerika Terpuruk KPK: Kuasa Hukum Gus Muhdlor Kirim Surat Penundaan Pemeriksaan DPR Dukung Rencana Jokowi Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online