Minggu, 20/01/2019 07:20 WIB
Washington - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan, telah melakukan pertemuan yang luar biasa dengan uturan nuklir Korea Utara, Kim Yong Chol. Kedua negara bahkan telah melakukan banyak kemajuan menyangkut denuklirisasi.
Setelah pertemuan itu, Gedung Putih segera mengumumkan bahwa Trump dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong un akan mengadakan pertemuan puncak keduanya setelah Singapura pada akhir Februari 2019.
"Itu adalah pertemuan yang luar biasa," kata Trump menggambarkan suasan pertemuan itu kepada wartawan di Gedung Putih, Jumat (18/1)
waktu setempat, dilansir dari Reuters.
"Kami sepakat untuk bertemu suatu saat, mungkin akhir Februari. Kami telah memilih negaranya, tetapi kami akan mengumumkannya di masa mendatang. Kim Jong Un sangat menantikan hal itu dan saya juga," sambungnnya.
Rusia Kirimkan Minyak ke Korea Utara Lebihi Jumlah yang Diamanatkan PBB
Tingkatkan Produksi Artileri, Kim Jong Un Periksa Uji Coba Peluncuran Roket Korea Utara
Tingkatkan Produksi Artileri, Kim Jong Un Periksa Uji Coba Peluncuran Roket Korea Utara
Trump juga mengatakan telah membuat banyak kemajuan sejauh menyangkut denuklirisasi. Bukan hanya itu, keduanya juga membahas banyak banyak hal yang berbeda dari biasanya.
"Segalanya berjalan baik dengan Korea Utara," jelas Trump.
Sayangnya, baik Trump maupun Gedung Putih tidak memberikan rincian perundingan, dan meskipun komentarnya optimis. Seolah-seolah Korea Utara menerima lapang dada seongkok sanksi AS, atau Gedung Putih menerima begitu saja ancaman rudal dan nuklir Korea Utara.
Keyword : Amerika SerikatKorea UtaraKim Jong un