Kamis, 17/01/2019 15:30 WIB
Washington - Sebuah survei menyebutkan, sepertiga dari staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengaku mengalami pelecehan secara seksual dalam dua tahun terakhir.
Perusahaan konsultan Deloitte menyelenggarakan survei online pada November dengan mengirimkan kuesioner ke 30.000 partisipan, tetapi hanya 17 persen dari mereka yang mengirimkan respons.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyebut tingkat respons cukup rendah.
"Ini menandakan dua hal. Pertama, kita masih harus menempuh jalan panjang untuk bisa membahas pelecehan seksual secara terbuka. Kedua, mungkin juga ada rasa ketidakpercayaan terhadap PBB," sambungnya dalam surat yang ditujukan bagi staf PBB.
Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya
Sangkal Tuduh Pelecehan Seksual, Megan Thee Stallion Ungkap `Tuntutan Pekerjaan Uang`
Lelah Dihujat atas Kasus Pelecehan Seksual, Lizzo Keluar dari Dunia Musik
Sekitar 22 persen dari mereka menjadi objek cerita atau gurauan seksual, 14 persen mendapat komentar ofensif tentang penampilan, tubuh, atau aktivitas seksual mereka, dan 13 persen dipaksa ikut dalam pembahasan masalah seksual.
Selain itu, 10 persen responden mengungkapkan bahwa tubuh mereka "tersentuh" hingga membuat mereka merasa tak nyaman, sementara 10 persen lainnya mengatakan mereka menyaksikan gerak-gerik atau bahasa tubuh yang sugestif.
Hanya sepertiga dari mereka yang benar-benar mengambil tindakan setelah mengalami pelecehan seksual Secara keseluruhan, 10.032 dari total 30.364 responden menuturkan pengalaman pelecehan seksual mereka.
Keyword : Staf PBBPelecehan Seksual