Rabu, 16/01/2019 20:03 WIB
Probolinggo - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menepis anggapan harga beras Indonesia termahal di dunia.
Itu disampaikan di sela panen jagung di Desa Randu Merak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (Jatim), Rabu (16/1).
Menurut data yang dirilis Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) yang bermarkas di Roma, Italia, Indonesia berada di posisi ke 81 dari negara-negara dengan harga beras termahal di seluruh dunia.
"Kita yang paling murah yaitu berada di urutan ke 81 dari sejumlah negara di dunia. Harga beras kita 12.734 per kilogram. Justru termahal diduduki Jepang yaitu Rp 57 ribu per kilogram," tukas Amran.
KPK Sebut Nilai Gratifikasi Eks Bupati Probolinggo Rp149 miliar
Legislator Apresiasi Penerimaan Negara di Jawa Timur Melebihi Rata-rata
Ulama Madura dan Jatim Ajukan Amicus Curiae ke MK
"Jadi jangan lagi ada polemik," tegas putra Bone, Sulawesi Selatan itu.
Mengenai produksi, tidak perlu diragukan lagi. Menurut FAO produksi beras Indonesia mencapai peringkat ke tiga di dunia setelah China dan India dengan jumlah 81,4 juta ton.
Sekedar diketahui, Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC) harga beras medium saat ini menurun. Pedagang menjual menjual beras medium dengan kisaran harga Rp8.500 hingga Rp9.500.
Harga itu sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) beras medium yaitu Rp 9.450 yang ditetapkan pemerintah.