Senin, 14/01/2019 08:19 WIB
Washington - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menyembunyikan rincian percakapannya dengan rekannya dari Rusia, Vladimir Putin.
Laporan yang dirilis Washington Post, Minggu (13/1) itu terjadi dua hari setelah New York Times mengungkapkan bahwa FBI telah membuka penyelidikan antara hubungan Trump dengan Rusia.
Mengutip pejabat yang masih aktif dan mantan pejabat di Gedung Putih, Washington Post melaporkan, Trump meminta penerjemah yang hadir dalam pertemuan antara dirinya dan Putin untuk tidak mengungkapkan atau mendiskusikan rincian pembicaraannya dengan presiden Rusia.
Menurut surat kabar itu, pertemuan dengan Putin berlangsung di Hamburg pada Juli 2017, yang juga dihadiri oleh Sekretaris Negara saat itu Rex Tillerson.
Menggugat Legitimasi Pelantikan Putin, Komunitas International Bersuara
Hakim Ingatkan Trump soal Ancaman Penjara karena Langgar Perintah Pembungkaman
Rusia Masukkan Presiden Zelenskiy dari Ukraina Dalam Daftar Orang yang Dicari
"Para pejabat AS sadar bahwa Trump menyembunyikan catatan ketika seorang penasihat Gedung Putih dan seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri mencari informasi dari penerjemah selain informasi yang telah dibagikan Tillerson," lapor Washington Post.
Pada Jumat, New York Times menerbitkan artikel yang menyatakan, pejabat penegak hukum federal sangat memahami perilaku Trump setelah memecat James Comey dari FBI.
Laporan New York Times mengutip mantan pejabat penegak hukum yang tidak disebutkan namanya dan yang lain yang akrab dengan penyelidikan.
Times melaporkan, agen FBI dan beberapa pejabat tinggi sudah mencurigai hubungan Trump dengan Rusia selama kampanye presiden 2016 tetapi tidak melakukan penyelidikan karena tidak yakin bagaimana mendekati penyelidikan yang sensitif dan penting seperti itu.
Keyword : Donald TrumpAmerika SerikatRusia