Sabtu, 12/01/2019 08:36 WIB
Riyadh - Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman secara teratur berhubungan dengan penasihatnya, Saud al-Qahtani, yang dituduh mendalangi pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, menurut the Washington Post.
Surat kabar itu, mengutip sumber-sumber Amerika Serikat (AS) dan Saudi yang tidak disebutkan namanya, mengatakan, Pangeran Mohammed terus meminta saran dari al-Qahtani.
"Gagasan bahwa Anda dapat mengalami perpecahan radikal dengannya tidak realistis," kata sumber itu.
DPR Dukung Strategi Mitigasi Kemenag Wujudkan Haji Ramah Lansia di 2024
RI-Saudi Cek Kesiapan Layanan Fast Track di Surabaya dan Solo
Anggota DPR: Perlu Ada Perubahan Regulasi untuk Akomodir Umrah Backpacker
Komentar resmi pemerintah terakhir tentang al-Qahtani adalah pada 15 November ketika jaksa penuntut mengatakan dia sedang diselidiki dan dilarang meninggalkan kerajaan.
Ia diberhentikan sebagai penasihat kerajaan setelah pembunuhan Khashoggi, tetapi ambiguitas seputar statusnya telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah dia terus memiliki pengaruh di belakang layar.
Qahtani diyakini memainkan peran penting dalam pembunuhan Khashoggi dengan terlebih dahulu mencoba memikatnya kembali ke Arab Saudi.Ia bertemu dengan tim pembunuh Saudi sebelum mereka pergi ke Turki dan diduga memberi perintah untuk membunuh Khashoggi jika pria 59 tahun itu menolak untuk kembali ke negaranya dengan sukarela.
Ignatius mengutip sumber Saudi lainnya yang mengatakan bahwa al-Qahtani baru-baru ini melakukan dua perjalanan ke Uni Emirat Arab (UEA), meskipun ia dianggap berada di bawah tahanan rumah di Riyadh.Penasihat itu juga dilaporkan baru-baru ini bertemu dengan para deputi senior dari Pusat Studi dan Urusan Media pengadilan kerajaan di rumahnya di Riyadh dan mengatakan kepada mereka bahwa ia disalahkan dan digunakan sebagai kambing hitam.Qahtani telah menjalankan perintah pusat hingga tak lama setelah kematian Khashoggi.
Keyword : Jamal Khashoggi Arab SaudiMohammed bin Salman