Jum'at, 04/01/2019 13:30 WIB
London – Para pemimpin perguruan tinggi Inggris memperingatkan pemerintah terkait dampak Brexit, jika negara tersebut meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan resmi.
Dilansir dari AFP, dalam sebuah surat terbuka kepada anggota parlemen, para pemimpin perguruan tinggi yang terdiri dari Universitas UK, Russell Group, Guild HE, Million Plus, dan University Alliance, yang mewakili 150 institusi penyedia pendidikan tinggi, menyebut Brexit mengancam kemunduran budaya dan aktivitas ilmiah.
“Akan butuh waktu puluhan tahun untuk pulih,” demikian isi surat tersebut pada Kamis (3/1) kemarin.
“50.000 staf Uni Eropa kami, dan 130.000 siswa Uni Eropa, belum lagi 15.0000 siswa Inggris yang belajar di Eropa. Mereka harus memulai tahun baru dengan ketidakpastian signifikan tentang masa depan mereka,” lanjutnya.
Importir Khawatir Pasokan Makanan Berkualitas Terganggu karena Pengecekan di Brexit
Dukung Persenjataan Ukraina, Uni Eropa akan Alihkan Keuntungan dari Aset Rusia
Rusia Makin Maju, Eropa Bantu Pasok Kebutuhan Militer Ukraina
Diketahui, anggota parlemen Inggris akan melakukan pemungutan suara terkait kesepakatan Perdana Menteri Theresa May dengan Uni Eropa akhir bulan ini. Jika May kalah, maka Inggris akan meninggalkan Eropa tanpa kesepakatan pada 29 Maret mendatang.
Para pemimpin universitas mendesak pemerintah untuk "menunjukkan ambisi yang diperlukan" untuk mengamankan kesepakatan.
“Kami juga mencari konfirmasi bahwa pemerintah akan mengganti sumber dana penelitian, yang darinya kami mungkin dikecualikan pada akhir Maret,” tambahnya.
Universitas-universitas Inggris telah menerima 11,4 miliar euro sebagai bagian dari program penelitian EU Horizon 2020, yang dimulai pada 2014.
Keyword : Inggris Brexit Uni Eropa Theresa May