Belum Tarik Pasukan di Surih, AS Takut Dikhianati Turki

Kamis, 03/01/2019 14:55 WIB

Jakarta - Presiden  Donald Trump mengatakan, Amerika Serikat (AS) akan keluar dari Suriah secara perlahan pada priode tertentu dan berjanji akan tatap melindungi para pejuang Kurdi, salah satu etnis yang ada di Timur Tengah.

Sejak mengumumkan rencana menarik pasukannya di Suriah tahun lalu, Trump belum secara resmi mengeluarkan jadwal menarik pasukannya di Suriah. Kabar terakhir yang menghembus, Trump akan menarik pasukanya di Suriah selam empat bulan ke depan. 

Namun, dalam pertemuan kabinet di Gedung Putih, Trump secara langsung mengkonfirmasi kepada wartawan, ia belum pernah menetapkan jadwal apa pun untuk menarik 2.000 tentara Amerika yang ditempatkan di Suriah di tengah pertempuran melawan gerilyawan ISIS.

"Kami keluar dan kami pintar," kata Trump.

"Aku tidak pernah mengatakan aku akan keluar besok," sambung Trump, tanpa secara spesifik menjelaskan berapa lama lagi pasukan AS akan  tetap di Suriah.

Beberapa hari terakhir, Trump dirundung dilema untuk menarik pasuknnya secara terburu-buru. "Kami perlahan-lahan menarik pasukan kami kembali bersama keluarga mereka, sementara pada saat yang sama memerangi sisa-sisa ISIS," kata Trump di Twitternya, Senin (31/12).

Di tempat berbeda, Senator Republik,  Lindsey Graham,  mengatakan, salah satu alasan Trump tidak ingin terburu-buru menarik pasukannya di Suriah, karena ingin memastikan Turki melindungi Kurdi.

Graham mengatakan kepad awak media bahwa Trump berkomitmen memastikan Turki tidak berbentrokan dengan pasukan Kurdi YPG begitu pasukan AS meninggalkan Suriah.

Turki memandang YPG sebagai cabang dari gerakan separatis Kurdi sendiri dan mengancam akan melancarkan serangan terhadap kelompok itu, memicu kekhawatiran akan korban sipil yang signifikan.

Dalam berbagai kesempatan, Trump menyatakan ketidaksukannya jika Kurdi menjual minyak ke Iran, tetapi Negeri Paman Sam itu tetap ingin melindungi mereka.

"Saya tidak suka fakta, mereka menjual sedikit (jumlah) minyak yang mereka miliki ke Iran, dan kami meminta mereka untuk tidak menjualnya ke Iran. Kami tidak senang tentang itu. BAIK? Saya tidak senang sama sekali," katanya.

"Kami ingin melindungi orang Kurdi. Kami ingin melindungi Kurdi, tetapi saya tidak ingin berada di Suriah selamanya. Ini pasir. Dan itu kematian," sambungnya.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya