Minggu, 30/12/2018 07:44 WIB
Riyadh - Puluhan warga negara Saudi yang bergabung dalam dua kepala rumah tangga terkaya di Negeri Petro Dolar itu memboyong kewarganegaran di salah satu negara Uni Eropa, Malta. Itu terjadi tahun lalu setelah merogoh jutaan dolar rupiah.
Pada 2013, Malta mengeluarkan kebijakan yang kontroversial ihwal jual beli paspor. Negara itu memperbolehkan membeli kewarganegaraan Malta dengan harga 650.000 euro atau 743.000 dolar.
Paspor Malta memungkinkan kebebasan bergerak di dalam Uni Eropa, karena pemegang paspor sudah memiliki kewarganegaraan Eropa secara otomatis.
Awal pekan ini, lembaran pemerintah Malta menerbitkan nama-nama 62 orang Saudi yang termasuk keluarga al-Muhaidib dan al-Agil, yang disebut oleh majalah Forbes sebagai salah satu yang terkaya di dunia.
Importir Khawatir Pasokan Makanan Berkualitas Terganggu karena Pengecekan di Brexit
Dukung Persenjataan Ukraina, Uni Eropa akan Alihkan Keuntungan dari Aset Rusia
DPR Dukung Strategi Mitigasi Kemenag Wujudkan Haji Ramah Lansia di 2024
Times of Malta menunjukkan bahwa anggota keluarga, kebanyakan dari mereka di bawah umur, menjadi warga negara Malta pada tahun 2017, dan mungkin belum menginjakkan kaki di wilayah Malta.
Didirikan pada tahun 1946, Grup al-Muhaidib yang bergerak dibidang konstruksi dan bahan makanan. Perusahaan ini dipimpin Sulaiman Al-Muhaidib, yang kekayaannya, menurut Forbes, Sekitara 3,4 miliar dolar.
Ia memboyong paspor Malta bersama 34 saudara laki-laki, pasangan, dan anggota keluarganya.
Keluarga al-Agil, yang memiliki kerajaan bisnis Jarir Group, memiliki kekayaan lebih dari 1,7 miliar dolar dan memperoleh 27 paspor Malta.
Grup Jarir, yang terdaftar di Bursa Efek Saudi, dikendalikan saudara laki-laki Mohammed, Abdulkarim, Abdulsalam, Abdullah dan Nasser. Semua dari mereka memperoleh paspor Malta.
Menurut Times of Malta, daftar yang diterbitkan gazette tidak memberikan informasi tentang jumlah uang yang dibayarkan oleh keluarga Muhaidib dan Agil untuk paspor itu.
Sejauh ini, pihak berwenang Malta menolak mempublikasikan daftar orang asing yang memperoleh kewarganegaraan melalui uang tunai, dan sebaliknya menerbitkan nama-nama warga negara Malta baru setiap tahun, termasuk melalui proses panjang naturalisasi.
Menurut Times of Malta, sebagian besar pembeli paspor Malta berasal dari Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya. (Al Jazeera)
Keyword : Arab SaudiUni EropaPindah KTP