Senin, 24/12/2018 08:30 WIB
New York – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan sepakat mencegah kekosongan kekuasaan di Suriah, setelah pasukan darat AS menarik diri.
Kesepakatan tersebut dilakukan oleh keduanya melalui sambungan telepon pada Minggu (22/12) kemarin, menurut AFP.
Turki merupakan sekutu langka AS yang memuji keputusan penting Trump untuk menarik 2.000 tentaranya dari Suriah, di mana Gedung Putih telah membantu perjuangan melawan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
“Kedua pemimpin sepakat untuk memastikan koordinasi antara militer, diplomatik, dan pejabat negara masing-masing untuk menghindari kekosongan kekuasaan yang dapat terjadi setelah penarikan dan transisi di Suriah,” demikian kata Erdogan dalam sebuah pernyataan.
Ten Hag Masuk Daftar Kandidat Pelatih Bayern Munich
Barcelona Percepat Real Madrid Juara La Liga
Satu Senior STIP Jakarta Resmi Jadi Tersangka Kematian Mahasiswa Taruna
Beberapa jam sebelumnya, Trump juga memposting cuitan di Twitternya, menyatakan bahwa ia dan Erdogan membahas “ISIS, keterlibatan bersama kami di Suriah, dan penarikan pasukan AS yang lambat dan sangat terkoordinasi dari daerah tersebut.”
Tak lama kemudian, Erdogan juga menegaskan melalui Twitter bahwa kedua pemimpin “setuju meningkatkan koordinasi pada banyak masalah, termasuk hubungan perdagangan dan perkembangan di Suriah.”
Keyword : Turki Amerika Serikat Donald Trump Tayip Erdogan