Putri Soeharto Ajak Masyarakat Jadi Pribadi Pemaaf

Minggu, 23/12/2018 21:30 WIB

Jakarta - Siti Hardiyanti Rukmana atau akrab disapa Mbak Tutut mengajak masyarakat untuk menjadi pribadi sabar dan pemaaf. Sebab kedua sifat tersebut merupakan akhlak yang diajarkan oleh Rasulullah SAWW.

“Akhlak Nabi Muhammad SAWW harus diteladani, perlu dibumikan dengan menjadi pribadi yang menjauhi sikap permusuhan sesama anak bangsa,” imbau Tutut dalam kegiatan Maulid Nabi SAWW di Masjid Darussalam, Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Minggu (23/12) di Jakarta.

Putri sulung Soeharto ini juga menekankan agar masyarakat tak menjadi pribadi pendendam. Diceritakan, sewaktu Presiden Soeharto memilih berhenti dari jabatannya, ia dan anak-anak Soeharto lainnya dipanggil menghadap.

Soeharto pun mengutarakan niatannya untuk berhenti menjadi Presiden. Soeharto ingin berhenti karena sebagaian rakyat memintanya mundur. "Kenapa Bapak berhenti, karena sudah diminta rakyat," ujar Tutut menirukan apa yang disampaikan Soeharto 20 tahun silam.

Pernyataan Soeharto membuat anak-anaknya terkejut, "Kenapa Bapak tidak melalukan sesuatu, karena yang sayang Bapak juga banyak," ujar Tutut.

"Jangan kalau diteruskan nanti bisa perang saudara," ujar Soeharto. Soeharto pun lantas mengumumkan pemberhentian dirinya, Soeharto  berhenti dengan hati legowo.

Soeharto pun sempat berpesan kepada putra-putrinya. Dia ingin anak-anaknya sabar dan tidak dendam atas peristiwa tersebut. “Sampai saat ini kami terus mengikuti kata Bapak, ingat sabar dan jangan dendam,” tutur Tutut.

Pada kesempatan yang sama, beberapa jamaah mencurahkan isi hatinya kepada Tutut. Mereka mengakui rindu dengan kepemimpinan Soeharto. Maimunah, seorang jamaah asli Tegal, ia merasa kepemimpinan saat ini jauh kualitasnya dibanding 20 tahun lalu.

Maimunah mengungkapkan perasaannya sambil menahan tangis. Berkali-kali Tutut merangkul Maimunah menenangkannya.

Sementara itu, KH Munahar Mukhtar, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta dalam ceramahnya mengajak jamaah turut mendoakan Tutut dan keluarganya.

Mbak Tutut kita doakan sehat terus, kita kangen sama zaman Pak Harto. Mudah mudahan besok pemimpinnya seperti Pak Harto,” tandas Munahar.

TERKINI
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru Kejagung Bakal Sita Aset Sandra Dewi Jika Terima Uang Korupsi Timah KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Kasus Pungli KPK Sita Rp48,5 Miliar Terkait Suap Bupati Labuhanbatu