Demokrat: MenkoPolhukam Kerdilkan Perusakan Atribut Partai

Selasa, 18/12/2018 13:41 WIB

Jakarta - Partai Demokrat menyebut pernyataan Menko Polhukam Wiranto telah mengkerdilkan persoalan atas perusakan ribuan atribut partai yang terjadi di Pekanbaru, Riau.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Hinca Panjaitan mengatakan, pernyataan Wiranto tersebut mendahului proses hukum atau
penyelidikan aparat kepolisian.

"Menurut kita pernyataan MenkoPolhukam terlalu cepat dan mengkerdilkan soal, menyepelekan soal. Padahal sesungguhnya tidak seperti itu," kata Hinca, di Kediaman SBY, di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (18/12).

Padahal, kata Hinca, pernyataan Wiranto tersebut tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan. Menurutnya, perusakan atribut Partai Demokrat itu berlangsung dinamis dan cukup cepat.

"Jangan kira yang dirusak itu satu, dua, begitu. Itu ribuan bendera, dan ratusan baliho, baik yang dirusak sebagian dan gambarnya yang dirobek-robek atau dicutter begitu maupun kerangkanya yang dipatahin kemudian dibuang begitu rupa dan itu kami menangkap seseorang," terangnya.

Sebelumnya, MenkoPolhukam Wiranto meminta polisi mengusut tuntas pelaku perusakan baliho Partai Demokrat.

"Dari Pak Kapolri cepat sekali mengusut itu ternyata memang perbuatan oleh oknum-oknum tertentu, dari partai tertentu, baik partai PDI-P maupun Demokrat ada. Oknum itu sudah ditangkap," kata Wiranto di Gedung Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (17/12).

Wiranto menambahkan, oknum tersebut bergerak atas inisiatif sendiri, sehingga bukan atas arahan pimpinan partai. Ia menduga, motif pelaku melakukan tindakan tersebut hanya untuk mencari perhatian dari pimpinan partai politik masing-masing.

TERKINI
Gelora Cap PKS sebagai Pengadu Domba: Tolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025