Selasa, 11/12/2018 15:50 WIB
Tehran - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, kesepakan Organisasi perjanjian Negara-negara Pengekspor Minyak di Wina menandai kekalahan baru bagi Amerika Serikat (AS) dan menggagalkan rencana intrusifnya.
"Meskipun upaya AS ikut campur dalam urusan OPEC dan upaya mengganggu keseimbangan pasokan minyak, plot mereka untungnya digagalkan dengan resistensi anggota OPEC dan Republik Islam Iran" kata Rouhani pada sesi kabinet pada Minggu malam.
Ia mengatakan kesepakatan OPEC menandai kekalahan lain untuk kebijakan Paman Sam yang mengganggu.
Setelah dua hari perundingan di markas OPEC di Wina, anggota OPEC dan 10 negara produsen minyak lainnya sepakat pada 7 Desember untuk memangkas produksi 1,2 juta barel per hari meski ada penentangan dari Presiden AS, Donald Trump.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Kasus Subversi Pemilu Trump Terhenti, Permasalahan Hukum Sekutunya Meningkat
Anggota OPEC direncanakan untuk memangkas produksi sekitar 800.000 barel dan anggota non-OPEC dengan 400.000 barel. Kesepakatan hari Jumat itu membebaskan Iran, bersama dengan Venezuela dan Libya.
Keyword : Donald TrumpAmerika SerikatIranOPEC