Selasa, 11/12/2018 11:30 WIB
Beijing - Wakil Perdana Menteri China Liu He, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Steven Mnuchin dan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer dikabarkan berbicara melalui telpon pada Selasa pagi waktu Beijing. Kabar itu disampaikan Kementerian Perdagangan Tiongkok.
Dialog antara kedua ekonomi terbesar dunia memecahkan spekulasi beberapa hari terakhir soal keretakan kedua negara menyusul penangkapan seorang pengusaha wanita senior China.
Kedua belah pihak saling bertukar pandangan tentang jadwal dan peta jalan pembicaraan perdagangan masa depan, kata kementerian itu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Saat status kesepakatan yang ditengahi antara kedua pihak di Buenos Aires bulan ini sudah diragukan atas penangkapan Kepala Bagian Keuangan Huawei Technologies Co. Meng Wanzho, tampaknya tidak mempengaruhi kedua negara mengejar kebijakan baru soal perdangan yang berakhir pada 1 Maret 2019.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
"Ini adalah sinyal positif bahwa komonikasi sedang berlangsung pada negosiasi perdagangan meskipun ketegangan terkait dengan penangkapan Meng," kata Michelle Lam, ekonom China yang lebih besar di Societe Generale SA di Hong Kong, dilansir Bloomberg.
S & P 500 E-Mini futures merangkak naik menyusul panggilan telepon dan saham China berbalik positif. Indeks Komposit Shanghai naik 0,3 persen sebelum jatuh kembali sedikit.
Sebelumnya, China menuduh Kanada melanggar perjanjian bilateral karena tidak segera menginformasikan konsulatnya atas penangkapan Meng, tuduhan yang disangkal pemerintah Kanada.
Selama akhir pekan, pihak berwenang Tiongkok secara terpisah memanggil duta besar Kanada dan AS untuk memprotes penangkapan Meng atas tuduhan melakukan penipuan untuk menghindari sanksi terhadap Iran.
Kasus ini telah menjadi titik nyala dalam hubungan antara AS dan China yang membingungkan investor dan mengirim pasar saham jatuh.
Sejak perjanjian Buenos Aires, China memenuhi sisi tawar-menawar. Misalnya, mengumumkan bulan ini akan melakukan pembelian kedelai pertama di AS di mana sebagian besar, jika tidak semua, akan diperuntukkan bagi cadangan negara, menurut pejabat pemerintah.