Rabu, 05/12/2018 09:15 WIB
Riyadh - Raja Arab Saudi mengundang Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dari Qatar untuk menghadiri KTT Kerjasama Teluk yang akan berlangsung di Riyadh pada 9 Desember.
Undangan pihak kerajaan itu sehari setelah Qatar mengumumkan akan keluar dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), langkah yang pandang analis, simbol yang sangat dalam mengingat output minyak Qatar yang sederhana.
Lewat sebuah Twit dari Kantor Berita Qatar disebutkan, emir menerima "undangan dari Raja Arab Saudi" untuk pertemuan itu. Namun tidak disebutkan apakah Sheikh Tamim akan melakukan perjalanan ke kerajaan atau tidak.
Pada KTT GCC tahun lalu, yang diadakan di Kuwait, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain mengirim menteri atau wakil perdana menteri, bukan kepala negara.
DPR Dukung Strategi Mitigasi Kemenag Wujudkan Haji Ramah Lansia di 2024
RI-Saudi Cek Kesiapan Layanan Fast Track di Surabaya dan Solo
Anggota DPR: Perlu Ada Perubahan Regulasi untuk Akomodir Umrah Backpacker
Kuwait, penengah antara Qatar dan blok yang dipimpin Saudi yang menerapkan pemblokiran darat, laut dan udara di Doha pada Juni 2017, mengatakan,bulan lalu semua enam negara anggota GCC diperkirakan akan menghadiri KTT Riyadh.
"Saya optimis bahwa tingkat representasi akan semakin lebih tinggi dan mencerminkan ketajaman pemimpin GCC untuk mempertahankan pengalaman perintis ini," kata Jarallah sebagaimana dikutip pada saat itu.
Kuartet, yang terdiri dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain serta anggota non-GCC Mesir menuduh Doha bersekongkol dengan "terorisme" dan berkontribusi terhadap ketidakstabilan di kawasan itu.
Aliansi politik dan ekonomi yang dibentuk setelah Uni Eropa, GCC terpukul keras setelah kuartet memutus hubungan dengan Doha. Amerika Serikat, juga mencoba menengahi sengketa Teluk untuk mengendalikan kekuatan regional Iran.
Namun Arab Saudi dan UAE telah berulang kali mengatakan menyelesaikan perselisihan bukanlah prioritas utama bagi mereka.
Krisis diplomatik atas pembunuhan wartawan Arab Jamal Khashoggi, menempatkan Riyadh di bawah tekanan. Sebelumnya, Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman memuji ekonomi Qatar dalam sebuah pernyataan damai yang langka.
Keyword : Arab Saudi OPECQatarKTT Teluk