CIA Digugat Terkait Hilangnya Jasad Korban Penyiksaan -

Jum'at, 30/11/2018 22:54 WIB

Washington  - Perserikatan Kebebasan Sipil Amerika (ACLU) telah  menggugat CIA atas penyiksaan seorang terduga militan hingga tewas, dan mendesak badan intelijen itu untuk mengungkapkan keberadaan jasadnya.

Gul Rahman, seorang pengungsi Afghanistan yang tinggal di Pakistan, terakhir kali terlihat oleh keluarganya 16 tahun yang lalu, sebelum dia dijebloskan ke penjara rahasia yang juga dikenal sebagai Salt Pit, di Kabul, Afghanistan.

Di sanalah Rahman mengalami penyiksaan selama berminggu-minggu, termasuk kekerasan fisik dan paparan terhadap cuaca dingin ekstrim.

Dilansir Anadolu, Rahman dinyatakan tewas pada 20 November 2002, setelah dibiarkan membeku. Sebuah laporan CIA menyimpulkan bahwa dia tewas akibat hipotermia.

Tetapi, keluarga Rahman baru mengetahui soal kematiannya pada 2014, ketika CIA merilis rangkuman laporan berjudul Komite Terpilih Senat tentang Studi Program Intelijen Penahanan dan Interogasi CIA yang menyatakan bahwa dia tewas dalam penahanan CIA.

Hingga saat ini, CIA belum mengungkapkan keberadaan jasadnya. "Meskipun keluarganya telah mengajukan permohonan berkali-kali, mereka tidak mau mengatakan soal keberadaan jasadnya. Keluarganya ingin melakukan pemakaman yang layak," Hina Shamsi direktur proyek keamanan nasional ACLU mengatakan di akun Twitter-nya.

Tuntutan Undang-undang Kebebasan Informasi mendesak CIA untuk segera merilis semua laporan terkait kematian Rahman dan keberadaan jenazahnya.

TERKINI
Aksi Demo Mahasiswa di AS Tanda Kesadaran Global Israel Negara Penjajah Nurul Ghufron Tak Hadir, Dewas KPK Terpaksa Tunda Sidang Etik Komisi IV Dorong Pariwisata di NTT Harus Didukung Sektor Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Komisi IV: Taman Nasional Komodo Harus Dijaga Kelestariannya