Presiden Ukraina: "Putin Menginginkan Seluruh Wilayahku"

Kamis, 29/11/2018 09:12 WIB

Berlin - Presiden Ukraina Petro Poroshenko menuduh Rusia Vladimir Putin berusaha untuk mencaplok seluruh negaranya, dan meminta Kanselir Jerman Angela Merkel datang ke Kiev guna membantu krisis.

Rusia menyita tiga kapal angkatan laut Ukraina dan awak mereka pada Minggu lalu di dekat semenanjung Krimea, yang dianeksasi Moskow pada 2014 silam. Angkatan laut Ukraina dinilai telah masuk secara tidak sah ke perairan Rusia, sebuah tuduhan yang kemudian dibantah Ukraina.

Dalam wawancara dengan surat kabar Bild Jerman dan kelompok surat kabar Funke pada Kamis (29/11), Poroshenko menolak tudingan Rusia bahwa kapal-kapalnya masuk ke Laut Azov. Sebab perairan itu masing masing dimiliki oleh Ukraina dan Rusia.

"Jangan percaya kebohongan Putin," kata Poroshenko kepada Bild.

"Putin ingin kerajaan Rusia yang lama kembali," ujarnya.

“Krimea, Donbass, seluruh negeri. Seperti Tsar Rusia, saat dia melihat dirinya sendiri, kekaisarannya tidak dapat berfungsi tanpa Ukraina. Dia melihat kami sebagai koloninya,” lanjut Poroshenko.

Penyitaan kapal angkatan laut mendorong ketegangan ke tingkat tertinggi sejak 2015, ketika pemberontak yang didukung Moskow bangkit melawan pemerintah Kiev di wilayah Donbass timur, memicu perang yang telah menewaskan puluhan ribu jiwa.

Poroshenko meminta Jerman, pembeli terbesar gas Moskow, untuk menghentikan pembangunan pipa gas bawah laut yang akan memungkinkan Rusia memasok Jerman secara langsung, melewati Ukraina.

“Kami membutuhkan reaksi yang kuat, tegas, dan jelas terhadap perilaku agresif Rusia,” tegasnya kepada Funke.

"Itu juga berarti menghentikan proyek pipa gas Nord Stream 2," lanjutnya.

Sebelumnua Jerman menganggap proyek pipa yang sedang dibangun oleh perusahaan energi milik negara Rusia, Gazprom itu sebagai investasi swasta.

Akan tetapi Merkel baru-baru ini menegaskan, Ukraina harus terus menjadi saluran untuk gas Rusia yang dijual ke Eropa Barat.

Pejabat Jerman mengatakan pada Rabu (28/11) kemarin, bahwa posisi mereka soal pipa tetap tidak berubah. Dan pembicaraan tentang sanksi yang lebih ketat terhadap Moskow, yang dituntut oleh Amerika Serikat dan banyak politisi Eropa, adalah prematur.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih