AS akan Tetap Perjuangkan Arab Saudi

Kamis, 29/11/2018 07:20 WIB

Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerik Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan, tidak ada bukti langsung yang menghubungkan Putra Mahkota Arab Saudi, Mahkota Mohammed bin Salman dengan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi bulan lalu di Istanbul.

Demikian ditegaskan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo kepada wartawan setelah memberi penjelasan kepada Senat mengenai situasi di Yaman, Kamis (29/11).

Pompeo dan Mattis mengatakan kepada Senat di balik pintu tertutup bahwa melemahnya hubungan AS-Saudi atas pembunuhan Khashoggi akan merugikan keamanan nasional.

"Tidak ada laporan langsung yang menghubungkan putra mahkota dengan perintah untuk membunuh Jamal Khashoggi," kata Pompeo, dilansir Al Jazeera.

Tanggapannya itu menyusul temuan CIA menyimpulkan bahwa Pangeran Muhammad setidaknya pasti mengetahui tentang rencana pembunuhan itu.

Mantan CIA itu mengatakan, Saudi adalah sekutu yang paling penting, merujuk bantuannya untuk menahan Iran di wilayah itu, mengamankan demokrasi di Irak dan melawan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL, juga dikenal sebagai ISIS) dan kelompok bersenjata lainnya.

Pompeo mengatakan keterlibatan AS dalam konflik Yaman adalah pusat dari tujuan pemerintahan yang lebih luas untuk menekan pengaruh Negeri Para Mullah di Timur Tengah.

"Misi pertama adalah membantu Saudi dan Emirat melawan pejuang Houthi yang didukung Iran. Konflik ini tidak opsional untuk Arab Saudi, dan meninggalkannya menempatkan kepentingan Amerika pada resiko juga," terang Pompeo.

Sekeder diketahui, dukungan Washington atas perang Saudi di Yaman telah mendapat sorotan tajam sejak pembunuhan Khashoggi.

Setelah awalnya mengatakan Khashoggi meninggalkan konsulat hidup-hidup, Arab Saudi mengaku beberapa minggu kemudian bahwa pria 59 tahun itu terbunuh di dalam konsulat.

Riyadh mengatakan Pangeran Mohammed, tidak memiliki pengetahuan tentang pembunuhan itu, yang menurut Turki diperintahkan  orang tertinggi di kepemimpinan Saudi. Namun, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tidak menyebut orang itu adalah, putra Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.

Pembunuhan itu telah menegangkan hubungan antara Arab Saudi dan beberapa negara lain, dengan kelompok-kelompok hak asasi manusia dan banyak politisi AS yang menyerukan agar Pangeran Muhammad dimintai pertanggungjawabannya.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih