Kamis, 29/11/2018 06:40 WIB
Jakarta - Badan Anak-anak atau yang dikenal UNICEF dan Global Child Forum meluncukan `Atlas Hak Anak dan Bisnis`. Tujuan platform ini untuk memfasilitasi pemahaman tentang dampak bisnis aktual dan potensial terhadap anak-anak.
Wakil Direktur Eksekutif UNICEF, Shanelle Hall mengatakan Atlas ini membantu bisnis, investor dan organisasi industri memahami jejak mereka pada anak-anak dalam berbagai kapasitas seperti anggota keluarga pekerja, karyawan, konsumen, dan anggota masyarakat.
"Dunia membutuhkan bisnis untuk menempatkan kebutuhan dan hak anak-anak di garis terdepan pengambilan keputusan mereka," kata Hall dalam Forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Kamis (28/11).
Lebih lanjut Hall mengatakan, UNICEF telah merancang Atlas untuk digunakan perusahaan guna secara proaktif mengelola dampak bisnis aktual dan potensial pada anak-anak.
PM Modi Berikan Suara Hari Ini dalam Pemilu Besar-besaran Tujuh Tahap di India
Ketua DPR Harap Sektor Perdagangan Tetap Jadi Penggerak Kesejahteraan Masyarakat
Wujudkan Ketahanan Pangan, Kementan Dorong Peningkatan Produksi Padi Kaltara
Atlas, lanjut Hall, juga merupakan alat kunci untuk mendorong keberlanjutan bisnis jangka panjang melalui peningkatan uji tuntas ketentuan hak asasi anak-anak.
Atlas dikembangkan sejalan dengan hak-hak yang ditetapkan dalam Konvensi Hak-Hak Anak (CRC) dan proses uji tuntas hak asasi manusia yang diartikulasikan dalam Prinsip Panduan PBB tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia (UNGPs).
Keyword : Hak AnakJenewaDampak Bisnis