Mendagri Serukan Lawan "Racun Demokrasi"

Sabtu, 24/11/2018 04:03 WIB

Jakarta – Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo mengingatkan para kader partai politik dan DPRD manapun untuk melawan “Racun Demokrasi”. "Itu adalah racun-racun yang merusak peradaban demokrasi yang berdasarkan Pancasila," ujarnya.

“ Tahapan Pemilu Serentak 2019 Pileg dan Pilpres ini sangat panjang waktunya khususnya kampanye Pilpres. Mari kita lawan yang namanya racun demokrasi. Satu, politik uang, kedua mari kita lawan kampanye negatif  yang mengandung ujaran kebencian, fitnah, politisasi SARA," ujar Tjahjo di Jakarta, Jumat (23/11).

Menteri Tjahjo  menyarankan kepada tim sukses calon Presiden untuk mengedepankan adu ide, adu konsep, program dan gagasan yang memberi pendidikan politik.   

Selain itu, Mendagri menaruh perhatian terkait tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu Serentak 2019.  “ Mari kita tingkatkan partisipasi pemilih masyarakat supaya maksimal mencapai dan melampaui target  KPU yakni 77,5 persen," ujarnya.

Lebih lanjut, Ia juga menyerukan kepada tim sukses, baik kampanye Pileg maupun Pilpres untuk lebih mengedepankan kampanye adu ide, adu konsep, program, dan gagasan yg memberi pendidikan politik bagi masyarakat.

"Saya sebagai bagian dari Pemerintah saat ini, sudah menjadi kewajiban  saya untuk mensosialisasikan seluruh program yang sedang dan sukses dikerjakan pemerintahan pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla” ujarnya Mendagri.

Mendagri Tjahjo Kumolo juga tidak henti – hentinya mengingatkan di hadapan para kader partai politik akan   ancaman negara yakni area rawan korupsi. Termasuk di dalamnya mark-up, jual beli jabatan, pengadaan barang jasa serta berbagai macam proyek.

TERKINI
Unggah Foto Dirinya Menangis, Instagram Justin Bieber Diserbu Penggemar Gara-gara Masalah Pita Suara, Jon Bon Jovi Anggap Shania Twain Adiknya Reaksi Taylor Swift saat The Tortured Poets Department Tembus 2,6 Juta Unit dalam Seminggu Disindir di Album TTPD Taylor Swift, Bagaimana Kabar Joe Alwyn Sekarang?