Rabu, 21/11/2018 09:19 WIB
Washington – Pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana menambah kewenangan pasukan militer AS, yang berjaga-jaga di sepanjang perbatasan, untuk melakukan pemeriksaan medis terhadap migran.
Rencana tersebut masih berbentuk proposal yang saat ini hanya beredar secara terbatas di kalangan pejabat AS. Pertimbangannya, petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) kewalahan melakukan pemeriksaan.
Dengan adanya proposal itu, dikutip dari Reuters, maka misi Pentangon diperluas, dari sebelumnya yang tidak memperkenankan pasukan berinteraksi langsung dengan para migran.
Seorang sumber mengatakan, rencana perluasan kewenangan itu belum diteken oleh Presiden Trump. Dan belum ada kejelasan pula, terkait proposal itu memungkinkan pemerintah mengerahkan lebih banyak lagi pasukan ke perbatasan.
Kasus Subversi Pemilu Trump Terhenti, Permasalahan Hukum Sekutunya Meningkat
Trump Habiskan Banyak Uang untuk Biaya Hukum; Biden Pimpin Penggalangan Dana
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Sebelumnya, sekitar 6.000 migran asal Amerika Tengah sudah tiba di perbatasan AS-Meksiko, Kota Tijuana, guna memperoleh suaka di AS.
Sementara ribuan migran lainnya masih berjalan kaki menuju perbatasan AS, yang diperkirakan jumlah keseluruhannya sebesar 10.000 migran.
Adapun sejauh ini, di Tijuana dan pelabuhan masuk lainnya, petugas CBP dilatih untuk memeriksa para migran dan pelancong untuk tanda-tanda yang jelas dari kondisi infeksi, seperti demam, perdarahan dari mata atau gejala "penyakit yang dapat dikarantina dan menular," menurut laporan 2015 oleh Kongres Layanan Penelitian.
Keyword : Donald TrumpMigran ASAmerika Serikat