Rabu, 21/11/2018 07:45 WIB
New Delhi - Pengadilan di India mengeksekusi mati seorang pria yang dihukum karena pembunuhan selama kerusuhan anti-Sikh 1984 yang menyebabkan hampir 3.000 orang tewas.
Dilansir Al Jazeera, pembunuhan massal anti-Sikh1984 meletus, hanya beberapa jam setelah Perdana Menteri India, Indira Gandhi dibunuh oleh pengawal Sikhnya.
Kekerasan, yang terjadi sebagian besar di ibukota New Delhi, berlangsung tiga hari dimana massa bersenjata menyerang Sikh, diperkosa, dibunuh dan dibakar hidup-hidup, sementara rumah dan bisnis mereka dibakar.
Pada Selasa (20/11), Hakim Ajay Pandey merilis hukuman mati kepada Yashpal Singh dan hukuman seumur hidup kepada Naresh Sherawat, baik untuk pembunuhan, kerusuhan dan dakwaan lainnya.
Nurul Ghufron Tak Hadir, Dewas KPK Terpaksa Tunda Sidang Etik
PME 2024, OCBC NISP Hadirkan David Foster, Josh Groban, hingga Afgan
Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana, Bahas Relokasi Warga Gunung Ruang
Keduanya dihukum mati pekan lalu karena membunuh Hardev Singh dan Avtar Singh, dua pria berusia 20-an, selama kerusuhan. Putusan itu disampaikan di Penjara Tihar yang berkeamanan tinggi karena kekhawatiran keamanan setelah para tahanan diserang di sebuah gedung pengadilan New Delhi pekan lalu.
Singh dan Sherawat mengeluarkan korban, yang bersembunyi di dalam sebuah ruangan, melukai mereka dengan senjata berbahaya dengan maksud membunuh dan melemparkan mereka dari lantai pertama, kata hakim sambil menyampaikan hukuman, menurut Surat kabar Hindu.