AS Berencana Mengekstradisi Dalang Kudeta Turki

Minggu, 18/11/2018 07:20 WIB

Washington - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan Washington tidak memiliki rencana mengekstradisi Fethullah Gulen, seorang pemuka agama Turki yang disebut dalang kudeta di Ankara dua tahun yang lalu.

"Tidak, kami tidak sedang dipertimbangkan," kata Trump pada Sabtu (17/11).

Pernyataan itu mencuat beberapa hari setelah NBC News melaporkan, pemerintahan Donald Trump berencana mengekstradisi Gulen ke Turki dalam upaya meredakan tekanan Ankara terhadap Arab Saudi, yang telah meningkat menyusul pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul.

Menurut laporan NBC, pejabat Trump meminta penegak hukum untuk melihat status residensi Gulen di AS dan kemungkinan membuka kembali permintaan Turki untuk ekstradisi.

Arab Saudi adalah sekutu penting AS, NBC mengatakan Trump dapat menggunakan Gulen sebagai pertukaran dalam upaya meredakan sebagian tekanan Turki terhadap Arab Saudi.

Seiring dengan dugaan atas kudeta yang gagal pada 15 Juli 2016, yang menewaskan sekitar 300 orang, Turki juga menuduh kelompok Gulen berada di belakang kampanye jangka panjang untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi institusi Turki, khususnya militer, polisi dan pengadilan.

Dilansir Al Jazeera, Gulen, musuh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan yang tinggal di pengasingan di negara bagian Pennsylvania, AS, membantah tuduhan itu.

Turki menyebut jaringan Gulen, yang menjalankan amal, sekolah dan bisnis di seluruh dunia, sebagai organisasi teroris dan telah meluncurkan tindakan keras yang meluas pada anggota yang dicurigai sejak tawaran kudeta.

Secara resmi meminta AS untuk menangkap dan mengekstradisi Gulen pada bulan Agustus 2016, bulan setelah kudeta yang gagal, tetapi sejauh ini ia dapat tinggal di AS.

Setelah kudeta yang gagal, ribuan pejabat Turki, petugas penegak hukum, tentara, aktivis hak asasi manusia dan lainnya ditangkap karena diduga terkait dengan Gulen dan jaringannya.

Penangkapan terbaru terjadi pada bulan September. Saat itu para pejabat Turki menangkap 61 tentara untuk koneksi ke Gulen.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih