Rabu, 14/11/2018 15:19 WIB
Riyadh - Menteri Perminyakan Arab Saudi, Khalid al-Falih mengatakan, kerajaan akan memangkas produksi minyak meski ada peringatan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Setelah Trump memberikan keringan sanksi kepada importir minyak Iran pada 5 November, Al-Falih menyatakan kekecewaannya kepada Gedung Putih. Ia mengatakan, saat ini ada kelebihan pasokan minyak, yang menyebabkan harga jatuh.
Sebelumnya, Trump mengkritik keputusan Arab Saudi memangkas produksinya lewat akun Twitteranya, "Semoga, Arab Saudi dan OPEC (Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak) tidak memangkas produksi minyak. Harga minyak harus jauh lebih rendah berdasarkan pasokan!"
Dari dulu, Trump mengeluh kebijakan OPEC dan kontrolnya atas harga minyak global. Pada Juli lalu, pasangan Melania itu menyebut organisasi itu memonopoli harga minyak.
Kasus Subversi Pemilu Trump Terhenti, Permasalahan Hukum Sekutunya Meningkat
Trump Habiskan Banyak Uang untuk Biaya Hukum; Biden Pimpin Penggalangan Dana
Rebut Suara Haley, Biden Siapkan Tempat Khusus bagi Pesaing Kuat Trump
"Harga gas naik dan mereka hanya berbuat sedikit untuk membantu. Yang ada, mereka mendorong harga lebih tinggi sementara Amerika Serikat membela banyak anggotanya untuk sangat sedikit $. Ini seharusnya timbal balik," kecam Trump lewat Twitternya
OPEC yang terdiri dari sebagian besar produsen minyak utama dunia, kebijakannya sangat mempengaruhi harga gas di seluruh dunia. Saat output tinggi, harga cenderung menurun ditingkat konsumen, sedangkan produksi yang lebih rendah meningkatkan harga di produsen.
Arab Saudi adalah produsen minyak mentah terbesar di OPEC, meskipun AS dan Rusia saat ini menghasilkan lebih banyak minyak daripada kerajaan.
Namun, karena harga menrun secara substansial dan Iran, saingan regional utama Arab Saudi, masih dapat mengekspor pasokannya ke pasar terkemuka, pihak kerajaan sedikit ketakutan, dan berencana mengurangi produksinya secara berlebihan.
Al-Falih belum menjelaskan berapa banyak produksi yang akan dipotong. Ia hanya mengatakan, para pejabat OPEC menyarangkan untuk mangkas satu juta barel per hari. Ia memperingatkan, organisasi tidak ingin mencekik ekonomi global.
Pengabaian Saudi yang jelas terhadap keinginan Trump datang pada saat ketegangan yang meningkat antara Washington dan Riyadh di tengah terbunuhnya jurnalis dan warga AS Jamal Khashoggi. Kontributor Washington Post diduga dimutilasi setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul bulan lalu.Keyword : Arab Saudi Donald TrumpHarga Minyak