Pembunuhan Khashoggi Disebut Pesanan Putra Mahkota Saudi

Selasa, 13/11/2018 15:25 WIB

Washington -  Percakapan telepon antara tersangka pembunuh Jamal Khashoggi/" style="text-decoration:none;color:red;">Jamal Khashoggi dengan atasannya mengindikasikan keterlibatan putra mahkota Arab Saudi dalam pembunuhan wartawan itu.

"Seorang anggota tim pembunuh menginstruksikan lewat telepon, `untuk memberi tahu atasan Anda (yang diyakini sebagai Putra Mahkota Mohammed bin Salman)` bahwa para pelaku telah menjalankan misi mereka," ungkap New York Times.

"Meskipun tidak disebutkan namanya, pejabat intelijen Amerika meyakini bahwa bos yang dimaksud adalah Putra Mahkota Mohammed," kata Times mengutip tiga orang yang meneliti rekaman pembunuhan Khashoggi. 

Rekaman itu didapatkan dari intelijen Turki dan dianggap sebagai bukti terkuat keterlibatan putra mahkota Saudi. 

Menurut laporan Times, salah satu dari 15 warga Saudi yang termasuk dalam tim pembunuh yang dikirim ke Istanbul untuk membunuh Khashoggi, Maher Abdulaziz Mutreb, menelepon seseorang dan berbicara dalam bahasa Arab.

Intelijen Turki mengatakan kepada para pejabat Amerika bahwa Mutreb sedang berbicara dengan salah satu ajudan pangeran.

Laporan itu juga mengutip para pejabat Turki yang mengatakan bahwa rekaman audio tidak "secara pasti melibatkan Putra Mahkota Mohammed."

Khashoggi, warga Saudi sekaligus kolumnis The Washington Post, dibunuh pada 2 Oktober di dalam Konsulat Saudi di Istanbul. Sejauh ini, 18 orang, termasuk petugas keamanan, telah ditangkap di Arab Saudi sehubungan dengan pembunuhan itu.

 

TERKINI
Siap Laksanakan Topping Off, Duta Indah Starhub Sediakan Promo Menarik DIDIMAX Adakan Kembali Literasi Investasi di Pasar Emas dan Forex DPR Minta Pemerintah Maksimalkan Dukungan IAEA untuk Pembangunan PLTN di Indonesia KPK Periksa Dirut PT Taspen Terkait Korupsi Investasi Fiktif